MERAYAKAN KOMUNITAS, MENGKAJI SELEKTIFITAS
SEBUAH pertanyaan terlontar dari mulut cerpenis Damhuri Muhammad. "Saya dengar bang Remy masih menggunakan mesin tik dalam menulis naskah, apa betul? Apakah karena bunyi mesin tik itu yang menyebabkan abang terus aktif menulis?" tanya pengarang kumpulan cerpen Lidah Sembilu itu dengan antusias.
Remy Silado, yang duduk di kursi pembicara, menjawab cergas. "Ah, tidak benar soal mitos bunyi mesin tik itu, apalagi supaya tetangga tahu saya masih kerja
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini