Pamuk dan Wajah Muram Turki

Di kota mana pun, tulis Tolstoydalam satu cerita pendeknya,kegembiraan selaluberwajah sama. Namun, wajahmuram sebuah kota memilikiaromanya sendiri-sendiri.
Di Istanbul, Turki, Orhan Pamukmenyebut wajah muram itu huzun. Selubungkabut tebal yang menyumbatseluruh kota karena napas religiositasyang tersengal-sengal. Di kota denganwajah murung itulah jiwa Pamuk berumah.
Berlembar-lembar kisah tentang kabuthuzun itu mengantar sastrawan kelahiranIstanbul
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini