Sebuah Buku yang Menjadi
Dalam sebuah pidato radio di tahun 1946, Chairil Anwar mengatakan "sebuah sajak yang menjadi adalah suatu dunia." Aforisme ini seakan menabalkan sikap puitik penyair angkatan '45 ini. "Sebuah sajak yang menjadi", bukan "sebuah sajak yang jadi" Kalimat itu saja, tanpa ada penjelasan serentetan kalimat berikutnya, sudah menegaskan bahwa puisi adalah sebuah proses-mengalami. Sesuatu yang intens dan menyediakan tualang yang terus menerus.
Meskipun tualangnya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini