Supriyanto
Rumah dari Limbah
Banyak cara menangguk rupiah, termasuk dari sampah. Di tangan Supriyanto, limbah pabrik sumpit disulap menjadi "mesin uang" dengan omzet yang menggiurkan, Rp 30-50 juta per bulan. Ia membikin sumpit-sumpit itu menjadi rumah adat.
Rumah adat yang dibikinnya mungil sehingga pembuatannya cukup rumit. Untuk menyelesaikan satu rumah, kata ayah Lintang Timur itu, dibutuhkan waktu tiga hari. Ini dikerjakan secara keroyokan oleh tiga orang sekaligus.
Sepert
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini