Kelebat Pedang di Ladang Buku
Dingin mencengkeram Edo di subuh berbadai salju, 14 Desember 1702 itu. Di antara gemerisik rimbun batang buluh, tubuh-tubuh berkelebat merapat di tembok kediaman Kira Yoshinaka. Ke-47 ronin, sang pemilik bayangan, hendak menuntaskan kesumat mereka pada pejabat istana yang korup itu. Hidup tanpa pemimpin, samurai tidak bertuan itu memilih jalan pedang untuk membayar nyawa sang daimyo.
Dalam remang fajar, di gudang penyimpanan kayu bakar, 47 ronin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini