Hikayat Bah
Ini aku, air Yang dalam gelas kopimu itu Yang biasa kau gunakan Mandi dan cebokan Saban hari tanpa pikir
Ya, ini aku, air Kau tak lupa bukan?
Kali ini datang padamu Dalam rupa bah Tumpah meruah
Agar kau pahami Lebih baik hakikatku sejati
Aku, air Tugasku hanya mengalir Hanya menghilir
Membawamu ke muara Ke sebuah akhir sederhana
2007
Sebuah Kamar
Sebuah kamar Mempertemukan kita Lantai dua persis Di sebelah tangga naik Ke balkon atas Aku tak a
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini