Impiannya tampil di panggung, ditonton banyak orang, sebentar lagi terwujud. Hal yang lebih membanggakan, ia akan mengiringi pemain saksofon kondang Dorothea Williams. Joe Gardner (Jamie Foxx), pria yang menjadi guru band di sebuah sekolah, girang tak terkira. Saking gembiranya, ia lengah hingga terjatuh ke sebuah lubang besar di trotoar.
Kemudian Joe menemukan dirinya di sebuah tempat asing: sebuah jalur menuju sebuah tempat dengan sinar terang menyilaukan. Beberapa orang menyambutnya. Joe tak mengira ia telah mati. Dan Joe tak ingin mati. Jiwanya menolak pulang ke keabadian.
Mendadak Joe teringat impiannya untuk berpentas bersama Williams. Ia pun lari menjauh dari sinar terang yang disebut Great Beyond itu. Hingga ia dipertemukan dengan jiwa yang akan lahir, bernama 22 (disuarakan oleh Tina Fey). 22 sinis, tapi sebenarnya baik hati dan tak punya tujuan hidup ketika akan diturunkan ke bumi.
Konselor Jerry lalu meminta Joe menjadi pelatih atau mentor bagi 22. Di sinilah perjalanan Joe dan 22 dimulai. Dua jiwa ini berupaya mengembalikan Joe ke dunia dan mewujudkan impian serta obsesinya sebagai pemain jazz, musik yang semula dibencinya tapi dipaksakan oleh ayahnya. “Musik improvisasi kulit hitam yang memberi kontribusi budaya Amerika. Ayolah, coba dulu,” ujar sang ayah, suatu ketika.
Berjudul Soul, film animasi ini dibesut oleh Pete Docter, peraih Academy Award 2010 dan 2016 untuk kategori Best Animated Feature. Film ini mendapat penilaian bagus dari pemirsa dan kritikus film. Animasinya memperlihatkan detail gambaran Kota New York. Rimba beton gedung pencakar langit, jalanan yang sibuk dan padat dengan pejalan kaki, hingga kereta layang dan bawah tanah. Suasananya terlihat nyata seperti suasana sehari-hari dengan cahaya alami, tak terkesan sebagai animasi.
Terlepas dari alur ceritanya yang cenderung datar dan tak ada ledakan peristiwa yang dahsyat dari sang tokoh, Docter mengajak penonton merenung tentang tujuan hidup. Hal itu diperlihatkan ketika Joe berada dalam episode-episode hidupnya yang monoton. Ia menonton televisi sendirian dan pada siang hari menjadi guru paruh waktu hingga diangkat menjadi guru tetap.
Sementara itu, ibunya tak menyetujui Joe memilih jalan hidup sebagai musikus. Sebab, tak ada penghasilan tetap, pun tak ada uang pensiun. Episode hidup Joe lainnya adalah saat remaja. Ia tergila-gila dengan rap dan menjadi bagian grup rap Cedric. Namun Joe malu melihatnya lagi dan merasa hidupnya tak berarti.
Jamie Foxx mengisi suara karakter Joe Gardner dalam film animasi "Soul" (2020). Disney/Pixar
Docter juga memperlihatkan adegan kocak ketika Joe dan 22 masuk ke tubuh yang salah saat kembali ke bumi berkat bantuan Moonwind (suara Graham Norton). Joe masuk ke tubuh kucing dan 22 masuk ke tubuh Joe yang terbaring di ruang perawatan. 22 pun harus beradaptasi dengan tubuh manusia, berhadapan dengan ratusan orang di jalan sibuk New York, mencecap nikmatnya piza, melihat birunya langit, atau merasakan embusan angin.
Dengan jiwa 22, Joe akhirnya bisa bicara dari hati ke hati dengan ibunya. Mereka berdamai dalam sebuah momen yang membahagiakan. Sang ibu bahkan memberinya setelan jas ayahnya untuk tampil bersama sang legenda Dorothea Williams. Perjalanan bersama 22 sangat berarti baginya, hingga 22 kembali ke Great Before for Millennium.
Ini film pertama Pixar yang menampilkan karakter seorang Afro Amerika sebagai tokoh utama, Joe Gardner. Pengisi suaranya pun seorang Afro Amerika, Jamie Foxx. Ini pesan positif yang menyentuh politik identitas dan budaya.
Hal lain yang menarik adalah film ini melibatkan animator asal Indonesia, Paulie Alam. Perempuan yang tumbuh dan besar di Jakarta itu bergabung dengan Pixar sejak 2017. Ia sudah terlibat dalam sejumlah film animasi Pixar, antara lain, Coco, Onward, dan Toy Story 4. •
Film animasi "Soul" (2020) disutradarai Pete Docter. Disney/Pixar
Soul
Sutradara: Pete Docter
Penulis naskah: Pete Docter, Mike Jones, Kemp Powers
Pemain (pengisi suara): Jamie Foxx, Tina Fey, Graham Norton, Rachel House
Durasi: 99 menit
Genre: komedi
Produksi: Disney Pixar