Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

30
November
2019
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaSeni 1/1 Selanjutnya
Seni

Napak Tilas Nova Ruth

Ada sepuluh lagu pilihan yang dikemas sebagai antologi perjalanan karier musiknya. 

Edisi, 30 November 2019
Profile
Tempo
Konser album Napak Tilas di Dalemwangi Art Space Bandung, 22 November lalu. Dok.Nova Ruth

Petikan gitar mengalunkan irama rhythm and blues dengan santai. Liriknya mengalir seirama. Selepas bait pertama, nyanyiannya berbelok menjadi hip-hop. "Saat ini hanyalah dongeng para ibu menyejukkan jiwa/Hangatkan suasana/Terdengar sangat indah/Berbeda dengan media, penuh dengan kata fakta namun sulit dipercaya." Bertempo kalem, tembang Hidupi Duniaku menjadi pembuka album solo Nova Ruth Setyaningtyas yang bertajuk Napak Tilas.

Ada sepuluh lagu pilihan yang dikemas sebagai antologi perjalanan karier musik Nova. Sebagian merupakan lagu baru dan ada beberapa karya lama yang diaransemen ulang dengan sedikit perubahan judul. Tak ingin ribet, kata Nova, konsep album digarap dengan musik akustik. Pilihan itu juga menonjolkan kemampuan vokalnya. Pada lagu kedua, Wong Kang Murka, misalnya, tarikan suara Nova membelai telinga dengan langgam pesinden berlirik bahasa Jawa.

Cengkok serupa mewarnai lagu Di Antara Perbatasan, Plong, Liminalitas, dan Macapat Pangkur. Sementara itu, pada lagu lain, seperti Burung, Kalamakara, Fenomena Surga, dan Debu Jalanan, ramuan musiknya terdengar bervariasi. Ada warna pop, jazz, balada, juga irama Latin. Tema-tema lagunya beragam: persoalan hidup keseharian, lingkungan, hingga spiritualitas. Nova menuangkannya dari pengalaman pribadi dan orang lain yang bercerita lewat lirik-lirik berbahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris.

Bersama label Barongsai Records, album itu diluncurkan dalam acara Malang Cassette Store Day pada Oktober lalu. "Cuma bikin 20 album kaset," kata dia kepada Tempo di Bandung, 22 November lalu. Proses pembuatan albumnya dimulai pada Mei. Nova semula ingin rekaman langsung di luar ruangan. Sempat menjajal di rumah kawannya, hasilnya gagal karena kebanyakan noise atau suara gangguan.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTkgMTc6MTQ6MTIiXQ

Akhirnya, rekaman dipindah ke dalam studio dan tetap dengan format tampil langsung (live). Hanya satu lagu, kata Nova, yang perekaman suaranya dikerjakan bertahap. Pembuatan album itu juga melibatkan beberapa musikus, di antaranya suaminya, Grey Filastine, serta ayahnya, yaitu gitaris Totok Tewel.

Selain rilisan fisik yang dibanderol seharga Rp 50 ribu per kaset, album itu dijual dalam bentuk musik digital seharga minimal US$ 7 atau US$ 1 per lagu. Selanjutnya, Nova berkeliling kota menggelar konser. Salah satunya di Dalemwangi Art Space Bandung pada Jumat malam, 22 November lalu. Sambil duduk Nova menembangkan karyanya, kadang sambil memetik gitar akustik. Lilin berbaris di depannya dan penonton mendengarkan senandung serta kisah napak tilasnya.

Nova mulai menyanyi dan menulis lirik lagu sendiri sejak lulus sekolah menengah atas pada 1999.  Pilihan temanya soal politik dan masalah sosial. "Hip-hop mewadahi kemarahan masa muda," kata dia. Karyanya yang berjudul Otak Asap masuk album kompilasi Perang Rap 2002. Sejak 2007, ia bersolo karier dan berkolaborasi dengan musikus atau grup musik mancanegara, seperti Sven Simulacrum dan Unkle Ho, serta menghasilkan beberapa rekaman single.

Sementara itu, bersama Grey Filastine, suaminya, Nova membuahkan album seperti L00T (2012), mini album Aphasia (2014), dan Drapetomania (2017). Kolaborasi keduanya menciptakan aransemen unik. Nova dengan vokal cengkok sinden menembangkan lirik berlatar musik elektronik garapan Filastine yang berbasis perkusi. Banyak lagu yang awalnya dia bikin, lalu musik Filastine membungkusnya atau kadang sebaliknya.

Dari hip-hop kemudian kembali ke musik Jawa, menurut Nova, dia lakukan karena sejak kecil akrab dengan budaya Jawa. Ketika bersekolah di Malang, setiap hari ia menyerap aneka budaya Jawa dari berbagai elemen, termasuk menari dan menyanyi. Namun ia tak setuju disebut pesinden dengan cara bernyanyinya sekarang. "Mengambil nada pentatonik dan filosofinya, cengkok ada, tapi natural saja," ujar dia.

Selain bermusik, Nova menjadi aktivis lingkungan dan penulis. Bersama kelompok relawan dari berbagai negara, ia dan Filastine tengah menjalankan proyek dana hibah dari sebuah lembaga internasional. Misinya berlayar keliling Nusantara dan mengadakan konser di atas kapal Arka Kinari. Kapal bekas pencari ikan buatan Jerman 1947 itu mengandalkan layar dan tenaga angin. Sejak Juni lalu, kapal itu melakukan perjalanan dari Belanda ke Indonesia melintasi Lautan Pasifik. ANWAR SISWADI

 




SebelumnyaSeni 1/1 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Napak Tilas Nova Ruth

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Berbagai Model Pengujian Siswa Diajukan

    Para pelaku dan ahli pendidikan mengusulkan sejumlah alternatif cara pengujian siswa jika kelak ujian nasional dihapuskan.

    30 November 2019
  • Berita Utama

    Portofolio Karya Siswa Dinilai Bisa Gantikan Ujian Nasional

    Anak harus disiapkan untuk menciptakan karya sesuai dengan minat dan bakat.

    30 November 2019
  • Berita Utama

    Zonasi PPDB Dianggap Hanya Cocok untuk Perkotaan

    Wilayah blank spot zonasi PPDPB diminta agar dicarikan solusinya.

    30 November 2019
  • Berita Utama

    Menteri Nadiem Ingin Guru Bekerja Sama

    Kerja sama antar-guru akan meningkatkan kompetensi.

    30 November 2019
  • Nasional

    Persaingan Bambang-Airlangga Memanas

    Mekanisme pemberian dukungan kepada calon ketua umum Partai Golkar dipersoalkan.

    30 November 2019
  • Cari angin

    Agnez Mo

    Ada petuah bijak yang dikirim Romo Imam, sahabat lama, yang kini bermukim di Dusun Kemuning, lereng Gunung Lawu.

    30 November 2019
  • Tamu

    Ayu Kartika Dewi, Staf Khusus Presiden: Bagus kalau Ada yang Meragukan Kami

    Ayu Kartika Dewi adalah salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial yang dengan tangkas menjawab kritik dan respons negatif di media sosial.

    30 November 2019
  • Buku

    Berilmu, Bernalar, dan Kasmaran

    Hari ini, ilmu pengetahuan masih sekadar dikumpulkan dan disimpan untuk ditumpahkan lagi saat ujian.

    30 November 2019
  • Sastra

    Tulisan di Pintu Kamar Mandi Nomor Dua

    Entah siapa yang menulis tiga kata pada daun pintu kamar mandi nomor dua. Karena ulah tangan isengnya, kami semua harus menanggung akibatnya.

    30 November 2019
  • Sastra

    Mencari Sakit

    Bawa aku ke tepian tempat dua alur sungai bertumbuk ke lereng-lereng landai tempat kerambil tak terpanjat beruk

    30 November 2019
  • Perjalanan

    Musim Gugur di Upstate New York

    New York bukan hanya belantara gedung pencakar langit yang dipadati turis, tapi juga menyimpan keindahan alam dengan pepohonan, danau, ngarai, dan air terjun.

    30 November 2019
  • iTempo

    Jam Pintar buat yang Aktif

    Dirancang bagi yang aktif berolahraga dan peduli kesehatan.

    30 November 2019
  • Kuliner

    Nasi Jeruk Aneka Rasa

    Restoran ini menyediakan promo diskon tiap tanggal 20-24 setiap bulannya. Nasi Jeruk Ayam Tangkap Aceh menjadi favorit

    30 November 2019
  • Topik

    Senang Dahulu, Bugar Kemudian

    Aneka kelas dan sesi olahraga "kekinian" menjamur di mana-mana. Ada yang menjual suasana kelas nyaman hingga berolahraga secara meriah dan gembira. Para instrukturnya pun dengan senang hati membimbing para pemula mencapai target: turun berat badan, memperbaiki postur tubuh, atau sekadar demi menjaga stamina.

    30 November 2019
  • Topik

    Gaya Kuli Membakar Kalori

    Menjaga kebugaran, menurunkan berat badan, atau membentuk otot tak harus dilakukan di gimnasium dengan peralatan canggih. Manfaatkan saja bobot tubuh sendiri.

    30 November 2019
  • Ilmu dan Teknologi

    Asisten Pribadi Pelacak Transaksi

    Belasan instansi keuangan telah menjadi mitra bisnis Pay Ok.

    30 November 2019
  • Seni

    Napak Tilas Nova Ruth

    Ada sepuluh lagu pilihan yang dikemas sebagai antologi perjalanan karier musiknya. 

    30 November 2019
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pembangunan Jalan Menuju Patimban Terancam Molor

    Pemerintah menargetkan proyek jalan akses Pelabuhan Patimban rampung pada April 2020.

    30 November 2019
  • Metro

    Menuju Integrasi Layanan MRT dan Commuter Line

    Pemberlakuan tarif bundling masih dikaji untuk rute-rute yang terintegrasi.

    30 November 2019
  • Internasional

    Terseret Pembunuhan Jurnalis, PM Malta Tolak Mundur

    Mantan kepala staf perdana menteri diduga mendalangi pembunuhan Daphne Caruana Galizia.

    30 November 2019
  • Olah Raga

    Menunggu Pembeli Sancho

    Dia dikabarkan akan dilepas Dortmund pada Januari mendatang.

    30 November 2019
  • Olah Raga

    Emery Pergi di Jumat Pagi

    Freddie Ljungberg ditunjuk sebagai pengganti sementara.

    30 November 2019
  • Olah Raga

    Emas Bersejarah

    Secara matematis, poin tujuh yang dimiliki Indonesia tak mungkin terkejar oleh rival terdekat, Filipina.

    30 November 2019
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved