Puisi di Kebun Kopi

Willy Ana, penyair muda asal Bengkulu, belum selesai membaca puisi ketika gerimis pelan-pelan merinai. Sejumlah orang yang menari guel, tarian khas Tanah Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah, satu per satu bubar mencari tempat berteduh. Suara musik tradisi Gayo, yang dimainkan beberapa anak muda, pelan-pelan terhenti. Tapi Willy tetap meneruskan puisinya. Suaranya naik-turun. Sesekali melengking.
Di Seladang Coffee, sebuah warung kopi di kebun
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini