Iyut Fitra
SEBUAH KERETA YANG TAK PERNAH KAU KENALkemarilah, bila lengkung pelangi di senja hampir selesaisematkan pada gerombolan burung-burung pulangtentang waktu yang tak sepakatakan takdir. kau masih berdiri di ujung jalan-jalan pernahmenjahit gerimismembayangkan luka yang kutumpang di satu kurunsementara aku. dengan sebuah kereta yang tak pernah kau kenalgegas menuju sisa matahari. "aku layang-layang yang kini dihempas angin!"lalu sepi jua yang menabuhka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini