Arah Air
KINI dia sudah berdekatan dengan kabut, pohon, tanah dan rumput, seperti dia inginkan sejak lama. Juga burung-burung, yang hinggap bersiul di dahan dan ranting. Dan air yang mendesah bergericik sambil mengalir. "Kalau begitu mari ke vila, Yah!" Anak-anak serta menantunya menyambut antusias ketika keinginan itu mula-mula dia sampaikan. "Kapan Ayah ingin pergi? Besok? Lusa? Akhir pekan?"
Ia menggeleng lambat-lambat, tersenyum memandang mereka.
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini