Gonggong
AKU ini seekor anjing. Siapa lagi selain diriku yang mampu mengakuinya dengan penuh kerendahan hati?
Karena aku tidak menyalahkan diriku sendiri atas apa pun, "anjing" menjadi lebih daripada sekadar sepatah kata atau sebuah nama: inilah nama yang diberikan manusia kepadaku. Dan karena aku mendapatkannya begitu saja, aku pun menyesuaikan diri dengan nama itu. Akhirnya, aku jadi mengenali diriku dengan takdir yang membungkus ragaku itu
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini