Adam Willy dan Sebuah Luka di Tubuh Keluarganya
35 tahun // daku terlantar // mengumpat rindu dalam gorong-gorong bangunan // atap rumah / menyeberang pulau jauh // menembus dinding kapal terakhir kita // siapa anak kecil bersembunyi di kamarmu? // pegang bunga teluki / kering / di kantong bajunya // memburu mimpi kalap // menatap genting bolong / dan wanita menangis / tanpa suami // [1].
Apa kau masih ingat dengan puisi yang kau tulis tanpa judul; di atas selembar kertas warna kayu-kemudian diselipkan di bawah lac
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini