Namaku (Bukan) Tamae
Artie Ahmad
Sebelum aku memutuskan pergi dan menghuni kamar petak yang suram itu, seminggu sebelumnya secara diam-diam Den Mas Bayu mengajakku membaca majalah Djawa Baroe. Majalah yang dikontrol langsung oleh Keimin Bunka Shidosho1. Di sana tertulis betapa Jepun, yang menyebut dirinya sebagai "saudara tua" itu, adalah harapan baru bagi pribumi. Lewat cerita pendek, cerita bersambung, esai, serta drama di dalamnya, Jepun memberikan gambaran-gambara
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini