Nisha
Sabtu, 23 Februari 2019

Pilo Poly
Dialah-jika boleh disebut ibu hutan
rumput liar di tanah basah. Tempat
pohon-pohon menidurkan sebentar
saja kebohongan dalam dirinya. Ia setegar
bahu perantau yang kasab, berkilau dan
ingin mengobati hari yang robek oleh
aroma anyir kehidupan dini hari.
Tapi dia lemah. Meski gunung-gunung
dan pohon sekuat dan secerah matanya.
Dia tetap sepi, jika ada yang hilang
dari kasihnya, dadanya akan berdarah
dan airmatanya akan menenggelamkan
sel...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini