Kakek dan Peti Mati
Eka Maryono
"KAKEK saya bantu ya?"
"Ya, ya, bersihkan yang di ujung sana."
Kakek tertawa dan mengelus-elus rambut saya. Saya berlari ke ujung yang lain, lalu mulai mengelap peti mati buatan kakek.
Begitulah, kakek adalah pembuat peti mati satu-satunya di desa kami, dan kakek hanya membuatnya setelah musim tani usai. Dalam satu tahun hanya satu peti mati yang ia hasilkan. Ya, satu tahun untuk satu peti mati.
Soal angka satu ini sepertinya sudah
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini