Agit Yogi Subandi
BUKU
ketika kugenggam, helaan nafasnya kudengar
berulang-ulang. hembusannya menyentuh bulu mataku.
lalu kubuka pelan-pelan,
kukelupasi perlahan:
kalimat demi kalimat.
ada jurang,
ada yang melompat-lompat
ada yang meluap dari tubuhnya:
peri.
dengan tenang, ia beritahu
segenap rahasia.
"apa ini?" kataku
"simpul!" katanya.
kutariklah bangkai-bangkai suci
yang terkubur di balik puing-puing kalimat:
bangkai-bangkai suci yang menyimpan cahaya yang dapat
menyinari segala ya
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini