PAYAJARAS
Aku datangi apa yang layak aku datangi
Jalan berkelok dan berhenti
dekat lapangan pasar malam, aku lalu masuk
sepenuh degup hati
ke kampung-kampung penuh kilang
tempat saudaraku, perantau tanah seberang,
memeras dan menyuling asin keringat
sekaligus rasa asingnya pada tanah dan langit
yang tak kunjung merendah
bagai menyuling minyak nilam dan air mata
di ladang-ladang yang jauh
di punggung bukit hutan Sumatera.
Aku masuki setiap pintu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini