Goenawan Mohamad
HOLOGRAM
Dari berkas cahaya
yang mungkin tak ada,
kulihat kau:
sebuah hologram,
srimpi tak berjejak,
dari laser yang lelah
dan lantai
separuh ilusi.
Di lorong itu dinding-dinding
kuning gading,
kebun basah hijau,
dan kautaburkan biru
dari kainmu. Bangsal kraton memelukmu.
Waktu itu sore jadi sedikit dingin
karena tak putih lagi
matahari.
Aku tahu kau tak akan
menatapku. Mimpi tiga dimensi
akan cepat hilang,
juga sebaris kalimat yang kulihat
di almari yang gelap:
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini