LAGU AIR
--muda wijaya
lagu air jatuh bukanlah lagu hujan turun
dalam badan buluh, ada yang melantun
serupa gaung sepi
dan nganga duri yang bersembunyi di kulit daun
secara rapi. barangkali kau bukanlah kayu sipi
di punggung lembah, tapi nyala api yang kobar
di mata perempuan tua pemanggul batu
(peri mana ini, yang bertamu sampai
ke rumah tujuh ruang, sedang tak satu pun pintu
dibuatkan untuk tak menutup)
kau yang beterbangan, bak k...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini