Mimpi Jadi Ibrahim
Idrus F. Shahab
Wartawan Tempo
Anak itu duduk termenung di sebuah gundukan tanah gurun. Wajahnya menengadah, menatap langit yang tak bertepi. Ia terbenam dalam kontemplasi, membaca benda-benda langit. Baginya, iqra bukan sekadar membaca, tapi lebih mendekati menyidik dan menyibak apa yang bersembunyi di balik benda-benda langit itu.
Ya, jauh hari sebelum Jibril memeluk Muhammad bin Abdullah sambil berkali-kali menyebut "Iqra!"di sebuah gua sempit di Jabal Nur, Mekah, ada seorang anak—mungkin usianya baru masuk akil balig—gemar mengimplementasikan iqra.
Idrus F. Shahab
Wartawan Tempo
Anak itu duduk termenung di sebuah gundukan tanah gurun. Wajahnya menengadah, menatap langit yang tak bertepi. Ia terbenam dalam kontemplasi, membaca benda-benda langit. Baginya, iqra bukan sekadar membaca, tapi lebih mendekati menyidik dan menyibak apa yang bersembunyi di balik benda-benda langit itu.
Ya, jauh hari sebelum Jibril memeluk Muhammad bin Abdullah sambil berkali-kali menyebut "Iqra!"di sebuah gua sempit
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini