Puasa, Bau Mulut, dan Ideologi Kecantikan
Selasa, 8 Juli 2014
Ismail Fajrie Alatas
Kandidat Doktor Antropologi dan Sejarah di University of Michigan, Ann Arbor
Salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang kerap diutarakan pada Ramadan menjelaskan bahwa "bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi" (H.R. Muslim Nomor 1.151). Tentu hadis ini adalah penyemangat bagi mereka yang kurang percaya diri saat berpuasa lantaran bau mulut. Namun hadis tersebut juga menyimpan kritik tajam atas relasi sosial yang semakin bertumpu pada sisi jasmani manusia.

Ismail Fajrie Alatas
Kandidat Doktor Antropologi dan Sejarah di University of Michigan, Ann Arbor
Salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang kerap diutarakan pada Ramadan menjelaskan bahwa "bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi" (H.R. Muslim Nomor 1.151). Tentu hadis ini adalah penyemangat bagi mereka yang kurang percaya diri saat berpuasa lantaran bau mulut. Namun hadis tersebut juga menyimpan kritik taja
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini