Puisi Rahem
Rahem lahir di Sumenep, Madura, dan aktif di Komunitas Anak Sastra Pesantren (Asap). Ia menulis puisi yang dimuat di koran dan sejumlah antologi bersama.
Surat Terakhir Ibrahim Lam Nga
“T'lah kupatahkan dada yang gemetar, Teuku
Dalam keberanian yang runcing
Sebelum tangan-tangan ini menyentuh Glee Taron”
Maka atas keberanian ini, di Krueng Raba
Pada pertempuran yang kita kepung
Van Der Heijden membawa kita tenggelam
Ke gua kematian
Di layar kematian kita
Tuhan menciptakan dunia baru
Kita melayang dengan mata terpejam
Aku pergi, aku pergi!
Dengan seluruh mimpi yang terbenam di langit perang
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini