Ahda ImranTerapung-apung di perbatasan air dan pasir. Pohon-pohon tumbuh di punggungku. Buahnya belum matang benar ketika para leluhur selalu datang memetik dan menjualnya. Lalu mereka membuat upacara persembahan menanak air sungai bercampur sisik ular
menuangkannya ke mulut anakku
Antara gerak angin dan layar perahu, antara penyair dan kata-kata, aku mencuci rambut, membersihkan jemari tangan. Cincin dan arlojiku terlepas, lalu kedua kakiku ditum
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.