Mal
Sebagai warga Jakarta, yang metropolitan, saya sudah biasa hidup sebagai "mamalia". Maksudnya, sering pergi ke mal tapi hanya melihat-lihat.
Sebelum terbang ke Jerman, saya sudah membayangkan asyiknya ber-window-shopping di salah satu negara termaju dan terkaya di dunia itu.
Hari-hari pertama di Frankfurt, saya clingak-clinguk mencari mal. Ternyata tidak mudah. Padahal kota ini adalah pusat bisnis perbankan terbesar di Jerman.
Akhirnya saya temukan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini