Pace S. Sakan
Karyawan, tinggal di Wina, Austria
"Wollen wir uns auf einen glühwein auf dem Christkindlmarkt treffen?"
Kalimat ajakan untuk mengunjungi pasar Natal dan menikmati glühwein-minuman anggur yang disajikan panas-akan sering kita dengar pada minggu-minggu dingin sebelum Natal di Wina, baik itu dari teman, kerabat, maupun kenalan. Ibu kota Austria ini memang memiliki sejarah pasar Natal yang panjang.
Pasar Natal pertama di Wina, misalnya, ada sejak 1722 dengan jumlah stan mencapai 100 buah. Mulanya pasar Natal ini dikenal sebagai Nikolo-, Weihnachts- und Krippenmarkt, yang sekarang telah berubah nama menjadi Altwiener Christkindlmarkt. Pasar Natal ini terletak di Freyung, tepatnya di depan gedung Mahkamah Konstitusi Austria. Selain minuman hangat dan aneka jajanan, pernak-pernik Natal serta dekorasi berbahan kaca dan keramik dapat ditemui di Pasar Natal Altwien.
Sebetulnya saya pernah datang ke pasar Natal ini beberapa waktu lalu. Saat itu saya sedang berada tidak jauh dari lokasi Pasar Natal Altwien. Saya baru saja pulang dari Perpustakaan Vienna University dan sengaja mampir untuk mencari minuman penghangat badan karena udara musim gugur yang dingin.
Sesuai dengan namanya, Altwien-yang berarti Wina Tempo Dulu-kesan tua masih terpelihara dan sangat terasa di sini. Lapak-lapak dagangan, pilihan dekorasi, dan berbagai jenis barang antik seakan-akan sengaja dipajang untuk menegaskan unsur klasik. Saya memesan segelas zitronenpunsch sebagai pelengkap malam itu.
Adapun pasar Natal pertama yang saya kunjungi tahun ini adalah Weihnachtsmarkt im Türkenschanzpark. Pasar ini menjadi favorit saya sejauh ini. Weihnachtsmarkt berada di Turkenschanzpark, sebuah taman yang letaknya sangat dekat dengan kantor tempat saya bekerja.
Dibuka sejak 13 November, Pasar Natal Türkenschanzspark langsung menyedot antusiasme warga sekitar. Kebanyakan pengunjung adalah kaum muda karena letaknya yang tidak jauh dari kampus modul University Vienna dan Universität für Bodenkultur Wien. Bagian dalam pasar juga dilengkapi oleh arena permainan anak dan fasilitas pendukung, seperti toilet umum.
Sama seperti pasar Natal lain di Wina, Pasar Natal Turkenschanzpark juga tidak memungut biaya masuk. Pengunjung hanya perlu merogoh kocek untuk makanan dan minuman yang dibeli. Harga satuan yang ditawarkan juga relatif dapat dijangkau oleh kantong mahasiswa, sekitar 2-4 euro. Pada Senin-Jumat, pasar Natal ini buka pada pukul 15.00-22.00. Pada akhir pekan, stan-stan dibuka lebih awal pada pukul 12.00.
Kemunculan pasar Natal di beberapa lokasi membuat obrolan dengan sesama rekan kerja di kantor pada hari-hari berikutnya tak luput dari rencana berkunjung ke pasar Natal untuk sekadar mencicipi beragam kudapan. Kami berencana mengunjungi pasar Natal di kawasan Istana Schönbrunn. Pencetus ide tersebut adalah Eva, rekan kerja saya. Dia bahkan sudah membahas hal ini dua minggu sebelumnya. Tentu kami harus mencocokkan jadwal masing-masing dan menentukan hari yang tepat.
Pasar Natal Schönbrunn merupakan salah satu pasar Natal yang unik di Kota Wina. Pengunjung dimanjakan dengan pilihan makanan tradisional Austria yang bervariasi dan suguhan acara menarik, seperti konser musik Natal pada hari-hari tertentu. Yang perlu diperhatikan adalah larangan bagi pengunjung membawa anjing peliharaan ke area pasar.
Waktu yang disepakati pun tiba. Hari itu, Kamis, 28 November, saya bersama dua rekan kerja, Eva dan Glady, bersiap ke sana. "Jangan lupa, nanti pulang dari kantor kita ke Schönbrunn, ya," kata Eva, yang kelihatan sudah siap dengan outfit terbaiknya. Ini kunjungan pertama kami ke Pasar Natal Schönbrunn. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 ketika kami bergegas meninggalkan kantor.
Aroma camilan khas pasar Natal dan semburat lampu warna-warni menyambut kami saat memasuki area pasar Natal. Ornamen Natal di lokasi pasar itu menambah kemeriahan suasana. Di antara deretan stan yang tertata rapi, terlihat sebuah stan yang menarik perhatian saya. Lapak ini menjajakan produk kerajinan tangan dari kayu untuk dekorasi Natal.
Di kawasan ini terdapat lebih-kurang 80 stan dengan bermacam-macam produk yang wajib dikunjungi. Selain itu, mulai 27 Desember hingga 5 Januari, pasar ini akan berubah menjadi pasar tahun baru, sehingga para pedagang bisa lebih lama menjual barang dagangan mereka. Pasar Tahun Baru Schönbrunn sudah memasuki tahun ke-10.
Untuk mengunjungi Pasar Natal Schönbrunn, pengunjung dapat menggunakan moda angkutan umum yang sudah terkoneksi dengan sangat baik di seluruh sudut Wina. Pilihan alat transportasi yang paling cepat adalah kereta U-Bahn U4 dengan tempat pemberhentian di Stasiun Schönbrunn.
Infrastruktur yang baik, termasuk kemudahan mengakses transportasi umum, menjadi salah satu faktor penentu yang membawa Wina kembali menduduki posisi tertinggi kota paling layak huni di dunia tahun ini, seperti yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU).
Tahun ini, Pasar Natal Schönbrunn memasuki usia ke-26. Pasar Natal ini juga terasa spesial karena berlatar Istana Schönbrunn, istana yang sempat difungsikan sebagai tempat beristirahat dan menghabiskan musim panas Dinasti Habsburg saat masih berkuasa.
"Aku mau beli langos," kata Glady yang sudah tak sabar ingin mencicipi makanan berbentuk bulat pipih mirip kipas itu. Namun dia harus kecewa karena tidak ada stan yang menjual jajanan gurih kesukaannya.
Langos sebenarnya makanan dari Hungaria, tetangga Austria. Meski demikian, olahan berbahan dasar tepung terigu tersebut sering juga dijumpai di Austria, Jerman, Rumania, Slovakia, Republik Cek, Polandia, hingga Serbia. Apalagi mendekati Natal seperti saat ini.
Kami berkeliling menghampiri stan yang berbeda untuk melihat-lihat makanan sebelum memutuskan membeli. Keraguan jelas terlihat di raut wajah Glady sebelum dia dan Eva memesan kinderpunsch, minuman punch yang tidak mengandung alkohol sehingga aman dikonsumsi anak-anak.
Penganan yang mereka berdua pilih adalah nockerl, makanan khas daerah Salzburg dan Tirol yang berbentuk mi dengan banyak varian rasa. Saya ingin mencoba orangenpunsch di pasar Natal ini. Pilihan makanan saya jatuh pada kentang rebus utuh yang dihancurkan dengan lapisan keju dan taburan daging cincang di atasnya. Tak lupa kami mengambil beberapa gambar untuk mengabadikan kunjungan kami ke pasar Natal ini.
Jarum jam terus bergerak. Beberapa pedagang sudah mulai merapikan jualannya karena tak lama lagi pasar akan tutup. Kami mengakhiri obrolan dan mengembalikan gelas kami masing-masing. "Bagaimana rasanya, enak?" ujar pemilik stan tempat saya membeli punch. "Enak," ucap saya singkat, meski harus diakui orangenpunsch ini tidak senikmat yang dijual di Pasar Natal Türkenschanzspark.
Dinginnya Kota Wina memaksa kami cepat mengakhiri kunjungan di pasar Natal ini. Kami pulang, tapi saya sudah tak sabar menanti pagi karena akhir pekan yang tinggal sebentar lagi. Beberapa pasar Natal di daftar yang saya buat belum saya sambangi. Semoga bisa saya tuntaskan sebelum Natal tiba.
Berburu Kuliner di Pasar Natal Wina