Montmartre dan Cincin Pelangi
Seorang pemuda kulit hitam berambut gimbal mendekati saya. "For your luck, Brother!" Sambil nyerocos tentang Sacre C?ur, tahu-tahu ia sudah memilin benang warna-warni di jari kelingking saya. Merah, kuning, hijau, seperti pelangi. Dalam sekejap, benang itu terbentuk cincin yang indah tapi dengan ekor menjuntai.
"Five euro, please." Saya terkejut, "Ha?" Ia santai saja minta segitu, yang seharga dner durum lezat di toko kebab Turki. Tapi dengan santai jug
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini