Menjelajah Taman Istana Bersama Ninja
Saat mendung tebal tergantung di langit Tokyo, akhir pekan kedua Oktober lalu, seorang perempuan gemuk pendek hadir bersama kami di dalam bus. "Ini adalah hari yang istimewa karena saya bisa menemani Anda sepagi ini," kata perempuan berwajah ramah itu. "Biasanya saya bekerja malam hari sebagai ninja," ujar si ibu.
Ninja? Tak jelas ia menyebut namanya. Maka kami, peserta tur, kemudian menjulukinya Ibu Ninja.
Saya jadi berkhayal tentang ninja seperti di
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini