Investasi 53 Smelter Butuh US$ 24,4 Miliar
JAKARTA - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bambang Gatot Ariyono, memproyeksikan kebutuhan investasi untuk pembangunan 52 fasilitas pemurnian dan pengolahan atau smelter hingga 2023 mendatang sekitar US$ 20,4 miliar. Saat ini terdapat 17 smelter eksisting dengan rincian 11 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 1 smelter besi, 2 smelter tembaga, dan 1 smelter mangan.
Rencananya ada penambahan 18
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini