JENEWA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus campak di dunia naik tiga kali lipat pada tujuh bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
Data WHO menunjukkan sepanjang 2019 ada 364.808 kasus yang dilaporkan. "Angka ini tertinggi sejak 2006," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, di Jenewa, kemarin.
Kasus campak di seluruh dunia terus meningkat, terutama di Afrika dengan kenaikan sekitar 900 persen. Sementara itu, di sebelah barat Pasifik ada kenaikan 230 persen.
Campak, yang menyebabkan flu, batuk, dan gatal-gatal, dapat mematikan. Sebagian besar negara berhasil mengenyahkan penyakit yang ditularkan lewat udara itu.
Namun gerakan anti-vaksin yang menilai vaksin dapat menyebabkan autisme menarik banyak pendukung. Menurut WHO, alasan orang tua menolak anaknya divaksin sangatlah beragam. Dari buruknya akses kesehatan hingga kualitas perawatan.
THE JAPAN TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI