KUALA LUMPUR - Kabinet Malaysia akan membahas izin tinggal permanen penceramah asal India, Zakir Naik. Langkah itu muncul setelah ceramahnya memicu kegaduhan karena membanding-bandingkan umat Hindu di Malaysia dengan umat Islam di India.
Zakir telah tinggal di Malaysia sekitar tiga tahun. Dia menuai kecaman atas isi ceramahnya di Kota Baru. Dalam ceramahnya, Zakir, antara lain, menyatakan umat Hindu di Malaysia memiliki hak 100 kali lebih banyak dibanding minoritas muslim di India. Dia juga menuduh orang-orang Hindu di Malaysia lebih loyal kepada Perdana Menteri India Narendra Modi daripada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
"Zakir tidak pantas mendapatkan status sebagai penduduk tetap," kata Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, M. Kulasegaran.
Ras dan agama merupakan masalah sensitif di Malaysia, di mana populasi muslim sekitar 60 persen dari 32 juta penduduk di negara tersebut. Sisanya kebanyakan etnis Cina dan India, yang sebagian besar penganut Hindu.
Zakir pun membela diri. Menurut dia, terjadi salah kutip dari ceramahnya.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI