JAKARTA - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi, Yudi Purnomo, meminta satuan tugas khusus kasus Novel Baswedan bentukan Kepolisian RI mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu. "Jika besok sudah disebut namanya, segera tangkap dan adili seluruh pelaku lapangan dan pelaku intelektual," kata dia, kemarin.
Yudi berharap Satgas bisa menjelaskan motif politik yang diduga menjadi latar belakang kekerasan terhadap Novel. "Harus diperjelas siapa yang bermain. Jangan sampai ada tuduhan terhadap Novel," katanya. Dia mengimbuhkan, jika Satgas gagal menemukan pelaku kekerasan, pemerintah harus membentuk tim gabungan pencari fakta independen.
Satgas kasus Novel dibentuk oleh Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian pada 8 Januari lalu. Tim yang beranggotakan 65 pakar dan personel kepolisian ini merampungkan tugasnya pada 7 Juli lalu. Hari ini Satgas berencana menggelar konferensi pers untuk mengungkapkan hasil kerjanya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, dalam konferensi pers hari ini, Satgas hanya akan memaparkan rekomendasi berdasarkan temuan fakta di lapangan dan hasil pemeriksaan. Rekomendasi itu nantinya akan ditindaklanjuti oleh tim teknis Badan Reserse Kriminal Polri untuk mencari pelakunya.
Dia juga menegaskan bahwa kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kasus penyiraman air keras terhadap Novel. "Tentunya masih belum (ada tersangka), masih proses penyidikan yang lebih mendalam lagi," katanya, Senin lalu.
ANDITA RAHMA | HALIDA BUNGA FISANDRA