Dari Teks ke Panggung Teater
Sosok nenek berjubah merah yang duduk santai di atas ayunan itu cukup mengerikan. Rambutnya kusut dan awut-awutan. Apalagi suaranya: serak dengan bunyi tawa yang tak jauh berbeda dengan Mak Lampir.
Emak, begitu perempuan tua ini biasa dipanggil, memenuhi kepala seorang pria pemimpi bernama Abu, dengan dongeng tentang Pangeran Rupawan yang menaklukkan musuh ataupun hati seorang putri rupawan dengan sebuah mustika bernama Cermin Tipu Daya.
"Dan b
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini