Tiga Perawan, Satu Cinta
Suatu siang pada 1956. Jakarta terpanggang terik mentari yang bersinar garang. Peluh yang deras bercucuran membuat Nunung bergegas pulang. Ia mempercepat langkahnya, menuju pangkalan becak di seberang jalan dekat tikungan, tanpa peduli keadaan sekitarnya.
Namun, saat Nunung menyeberang, tiba-tiba sebuah skuter menyeruduknya. "Gubrak...!" Nunung terjatuh, kakinya terluka. Sementara itu, sang pengendara skuter terjungkal tak jauh dari tunggangannya.
"Bu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini