Irak Masih Terpecah
Saddam Hussein dan para kaki-tangan seniornya mendengarkan dengan khidmat ketika para saksi menggambarkan peran mereka dalam penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Tapi hasil awal pemilihan umum bersejarah pekan lalu kini menunjukkan masa depan Irak sebagai demokrasi pluralis--dan mungkin bahkan sebagai sebuah negara kesatuan--sangat tidak pasti.
Retorika Washington dan London yang membanggakan diri sudah bisa
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini