Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

20
Maret
2020
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaOpini 1/2 Selanjutnya
Opini

Corona dan Absurditas Camus

Virus corona Covid-19, yang kini menyerbu berbagai negara, mengingatkan saya pada penyakit sampar dalam novel La Peste (Sampar) yang ditulis Albert Camus pada 1947.

Edisi, 20 Maret 2020
Oleh: Tempo
tempo/imam yunni

Kemala Atmojo

Alumni STF Driyarkara

Virus corona Covid-19, yang kini menyerbu berbagai negara, mengingatkan saya pada penyakit sampar dalam novel La Peste (Sampar) yang ditulis Albert Camus pada 1947. Meski La Peste konon dimaksudkan Camus untuk menyimbolkan wabah gelap seragam tentara SS Nazi, ia juga ingin menggambarkan perjuangan manusia di depan absurditas hidup. Dalam banyak literatur, sampar memang sering dipakai untuk menyimbolkan banyak hal, misalnya dalam kitab suci Perjanjian Lama, penyakit ini disebut sebagai hukuman untuk musuh-musuh Tuhan; dalam tragedi Oedipus Raja, sampar adalah ganjaran untuk kejahatan yang belum terbalaskan; dan lain-lain.

Dalam La Peste, sampar digambarkan menghantam Kota Oran, Aljeria. Kekacauan terjadi. Dokter, pemerintah, media massa, dan masyarakat umum tidak satu kata. Muncul berbagai sikap dan karakter manusia dalam menghadapi wabah tersebut. Ada yang merasa terjerat, ada yang mengambil keuntungan, ada yang tidak peduli, dan lain-lain. Intinya, novel ini mengajak kita pada perenungan terhadap eksistensi manusia di depan bencana dan kematian.

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTggMTU6MjY6MjUiXQ

Dalam kehidupan sehari-hari, kita teramat sering menyaksikan aneka kejadian yang seakan-akan tak masuk akal. Ada anak membunuh ibunya, ada ayah memperkosa anaknya, ada peradilan memenangkan pihak yang bersalah, ada orang kaya yang terus korupsi, serta ada ibu-ibu dan para pekerja keras terkena virus corona. Sementara itu, pada saat yang sama, kita saksikan keluarga-keluarga miskin hidup turun-temurun di desa yang gelap dan becek. Anak-anak ingusan berkeliaran di perempatan jalan mengharap sisa rupiah.

Absurditas yang dimaksudkan Camus memang lebih mendalam. Baginya, absurditas adalah persepsi bahwa segala sesuatunya sia-sia; bahwa manusia merupakan orang mati yang tertunda. Rasa absurd itu makin menguat ketika manusia menghadapi kematian. Dalam La Peste, tokoh dokter Rieux melihat setiap hari puluhan pasiennya meninggal. Ia seperti tidak berdaya untuk melawan penyakit yang menggerogoti pasien dan bahkan istrinya sendiri. Rieux seperti hanya memperlambat kedatangan kematian para pasiennya.

Lalu, apa yang mesti kita lakukan? Haruskah kita terima begitu saja absurditas ini? “Lawan!” begitu kira-kira kata Camus. Seperti dokter Rieux, yang tanpa banyak berharap jalan keluar, berkeras untuk bergulat melawan sampar. Fondasi harapannya sama sekali bukan Tuhan, melainkan kemanusiaan. Sebab, dalam diri manusia lebih banyak hal untuk dikagumi daripada dicela. Maka kita harus melawan absurditas.

Sementara dalam novel L’etranger (1942) Camus menunjukkan kesendirian manusia di depan absurditas, dalam La Peste ia menunjukkan perlawanan manusia dalam kebersamaan. Maka kita juga harus bersama-sama melawan Covid-19. Tidak bisa tidak, corona merupakan urusan kita bersama.

Kita tidak bisa duduk diam menunggu Covid-19 hilang dengan sendirinya. Orang seperti Camus juga tidak bisa sabar menanti pengadilan pada akhir zaman dan suatu firdaus dalam kehidupan kekal kelak. Kita harus melawan penyakit, penderitaan, absurditas, dan ketidakadilan. Di sini dan sekarang.

Camus menolak setiap utopia. Sebab, dalam ide, gagasan, atau pikiran yang utopis, keadilan ditunda sampai masa depan yang jauh. Sedangkan penderitaan, kekerasan, dan ketidakadilan seakan-akan harus kita terima begitu saja. Camus tidak ingin kita menjadi seorang fatalis. Meski Tuhan tidak ada, kata dia, kita harus berjuang bersama korban melawan kebatilan. Absurditas adalah kebatilan tak bernama dan harus kita lawan. Kita harus aktif terlibat dan menolak kepasrahan nihilistik yang menghindari aksi, meski belum tentu mencapai kemenangan yang absolut. Bagi Camus, yang penting kita bertindak secara konkret membela manusia. Kita melakukan apa yang mungkin bisa dilakukan tanpa pretensi menghilangkan “akar kemalangan” dan tanpa percaya sebuah “keselamatan akhir”. Kita bertindak untuk setidaknya mencegah agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi.

Namun, di luar urusan corona atau sampar, bagaimana perlawanan atau pemberontakan terhadap absurditas itu diwujudkan? Misalnya, terhadap kekejaman rezim militer, kejahatan para penegak hukum, kebodohan dan kerakusan politikus yang menyengsarakan rakyat? Bisakah perlawanan itu dilakukan tanpa kekerasan sama sekali? Sebab, seperti kita tahu, dalam setiap kali pemberontakan terjadi, sulit bisa menghindari kekerasan. Camus hanya menawarkan agar si pemberontak tahu ukuran, tahu batas, dan jangan keterlaluan. Tapi di mana batasnya? Siapa yang menentukan itu?

Maka, sejauh perlawanan pemberontakan ini dinyatakan dengan cara-cara beradab dan konstruktif, hal itu merupakan tindakan yang masuk akal untuk diterima. Hidup memang absurd. Tapi, bukankah kita punya nurani, akal budi, yang bisa kita gunakan untuk berusaha memecahkan persoalan dengan cara-cara damai agar hidup di dunia ini, meski absurd, kita bisa tetap betah, kerasan.



SebelumnyaOpini 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Corona dan Absurditas Camus
  • Wabah Corona dan Hak atas Kesehatan

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Ibadah di Rumah

    Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama menyepakati peniadaan sementara ibadah bersama selama dua pekan.

    20 Maret 2020
  • Berita Utama

    Reses Dua Pekan Ibadah Berjemaah

    Sejumlah masjid di Jakarta telah mengumumkan pembatalan acara salat Jumat hari ini kepada anggota jemaahnya.

    20 Maret 2020
  • Berita Utama

    BUMN Siapkan Rumah Sakit dan Hotel untuk Pasien Covid-19

    Dua tower Wisma Atlet Kemayoran juga akan disulap menjadi rumah sakit khusus.

    20 Maret 2020
  • Berita Utama

    Kesiapan Daerah dalam Menggelar Tes Cepat Massal Tak Merata

    Presiden Joko Widodo memerintahkan diadakannya tes cepat virus corona secara massal.

    20 Maret 2020
  • Berita Utama

    Ahli Usulkan Karantina Wilayah Terbatas

    Penutupan wilayah setingkat kecamatan atau kelurahan diprediksi lebih efektif.

    20 Maret 2020
  • Nasional

    Anggota KPU yang Dipecat Akan Menggugat DKPP

    Presiden Joko Widodo punya waktu tujuh hari menindaklanjuti putusan pemecatan Evi Novida sebagai anggota KPU.

    20 Maret 2020
  • Nasional

    Jaksa Tak Ungkap Dalang Penyerangan Novel dalam Dakwaan

    Dakwaan jaksa dianggap satu skenario dengan hasil penyidikan kepolisian.

    20 Maret 2020
  • Nasional

    Kuasa Hukum: Dakwaan Memutus Jalur Operasi Penyerang Novel

    Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang perdana penyerangan terhadap Novel Baswedan.

    20 Maret 2020
  • Peristiwa

    Debitor yang Terkena Dampak Covid-19 Diberi Pelonggaran

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta industri perbankan mulai menerapkan kebijakan pelonggaran terhadap debitor yang terkena dampak wabah virus corona baru (Covid-19).

    20 Maret 2020
  • Peristiwa

    Empat Pemerkosa Delhi Dihukum Gantung

    Empat pria yang divonis karena pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan seorang mahasiswi di bus New Delhi pada 2012 akan dieksekusi dengan cara digantung hari ini, kecuali ada penundaan di menit-menit terakhir.

    20 Maret 2020
  • Peristiwa

    Selain ke Cina, Penerbangan Luar Negeri Tidak Ditutup

    Pemerintah tidak menutup penerbangan ke negara lain, kecuali dari dan menuju Cina, sejak 5 Februari 2020.

    20 Maret 2020
  • Gaya Hidup

    Nyaman Bekerja dari Kediaman

    Keluarga harus mencari keseimbangan baru, pentingnya komunikasi dan manajemen pekerjaan.

    20 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Pemerintah Siagakan Anggaran Bencana dan Pinjaman Multilateral

    Penerbitan obligasi global bisa menjadi alternatif.

    20 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Tergelincir di Pasar Modal

    Indeks saham melemah hampir 35 persen sejak awal tahun ini.

    20 Maret 2020
  • Editorial

    Pentingnya Membatasi Interaksi

    Masyarakat dan pemerintah seharusnya bergandengan tangan mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

    20 Maret 2020
  • Opini

    Corona dan Absurditas Camus

    Virus corona Covid-19, yang kini menyerbu berbagai negara, mengingatkan saya pada penyakit sampar dalam novel La Peste (Sampar) yang ditulis Albert Camus pada 1947.

    20 Maret 2020
  • Opini

    Wabah Corona dan Hak atas Kesehatan

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah virus corona Covid-19 sebagai pandemi global.

    20 Maret 2020
  • Parameter

    Jumlah Perawat di Berbagai Negara

    Pandemi Covid-19 membuat staf medis harus bekerja keras di seluruh dunia.

    20 Maret 2020
  • Internasional

    Separuh Penduduk Dunia Diprediksi Akan Terinfeksi Corona

    Merkel menyebut wabah ini sebagai tantangan terbesar sejak Perang Dunia II.

    20 Maret 2020
  • Internasional

    WHO Mulai Uji Vaksin Covid-19

    Terkumpul lebih dari US$ 43 juta sebagai dana tanggap solidaritas Covid-19.

    20 Maret 2020
  • Ilmu dan Teknologi

    Daya Tahan Tubuh Prima Cegah Covid-19

    Jika daya tahan tubuh sedang bagus, belum tentu tertular virus.

    20 Maret 2020
  • Olah Raga

    Zohri Berlatih di Kampung

    Sprinter berusia 19 tahun itu akan berlatih di bawah arahan pelatih daerah selama sebulan.

    20 Maret 2020
  • Metro

    "Selama Perawatan, Kami Hanya Diminta Istirahat"

    Selama dua pekan, Indonesia mengenalnya sebagai Kasus 02.

    20 Maret 2020
  • Olah Raga

    Jepang Masih Punya Waktu Empat Bulan

    Presiden IOC Thomas Bach sudah berbicara dengan perwakilan atlet di seluruh dunia.

    20 Maret 2020
  • Metro

    Sepi Karyawan, Surut Kemacetan

    Penambahan jumlah kendaraan pribadi dari pembekuan aturan ganjil-genap tertutupi oleh berkurangnya lalu lintas orang akibat kebijakan “kerja di rumah”.

    20 Maret 2020
  • Metro

    Khawatir Ancaman Corona di Transportasi Publik

    Pekerja memilih kendaraan pribadi untuk mengurangi risiko terpapar virus corona.

    20 Maret 2020
  • Metro

    Kota Depok Tetapkan Status Tanggap Darurat Corona

    Penetapan status tanggap darurat akan mempermudah penanganan agar lebih masif, taktis, terintegrasi, dan extraordinary.

    20 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Bank Sentral Perkuat Intervensi demi Menopang Rupiah

    Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi menjadi 4,2-4,6 persen.

    20 Maret 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Industri Alat Kesehatan Tambah Kapasitas Produksi

    Pemerintah melarang ekspor masker dan antiseptik.

    20 Maret 2020
  • Nasional

    Pemerintah Belum Efektif Menghalau Kegiatan Pengumpulan Massa

    Acara Misa Uskup Ruteng tetap berjalan walau diminta dibatalkan.

    20 Maret 2020
  • Olah Raga

    Loyalitas Willian

    Pemain asal Brasil itu masih bersedia membela Chelsea meski masa kontraknya habis.

    20 Maret 2020
  • Olah Raga

    Tak Dijual

    Inter Milan menegaskan Martinez tetap di Giuseppe Meazza pada musim mendatang.

    20 Maret 2020
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved