Homepage
  • login/register
  • Home
  • Berita Utama
  • Editorial
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Internasional
  • Olahraga
  • Sains
  • Seni
  • Gaya Hidup
  • Info Tempo

koran tempo

6
Januari
2020
Dukung Independensi Tempo
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Metro
  • Sains
  • Editorial
  • Opini
  • Info Tempo
  • Cari Angin
SebelumnyaOpini 1/2 Selanjutnya
Opini

Upaya Komprehensif Genjot Investasi

Berdasarkan Laporan Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business) terbaru yang dirilis oleh Bank Dunia, Indonesia berada di peringkat ke-73, lebih rendah dibanding Vietnam dan Thailand, yang menjadi negara utama tujuan relokasi investasi akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

Edisi, 6 Januari 2020
Oleh: Tempo
tempo/imam yunni

Ronny P. Sasmita
Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia

Berdasarkan Laporan Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business) terbaru yang dirilis oleh Bank Dunia, Indonesia berada di peringkat ke-73, lebih rendah dibanding Vietnam dan Thailand, yang menjadi negara utama tujuan relokasi investasi akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Secara spesifik, terdapat dua aspek mengapa Indonesia tertinggal cukup jauh dibandingkan dengan kedua negara tersebut, yakni izin konstruksi dan pelaksanaan kontrak.

Sudah menjadi rahasia umum di kalangan investor bahwa persoalan izin konstruksi di Indonesia terletak pada prosesnya yang memakan banyak waktu. Laporan Kemudahan Berbisnis menyebutkan, Indonesia membutuhkan 18 tahapan prosedur (Thailand 14 dan Vietnam 10) dan perizinan baru bisa selesai dalam waktu 200 hari (Thailand 113 hari dan Vietnam 166 hari). Lamanya penyelesaian perizinan tentu menyebabkan tambahan biaya investasi yang harus dikeluarkan alias ongkos investasi makin mahal. Terang saja, investor pun, terutama dari Cina, enggan datang ke Indonesia.

Ihwal pelaksanaan kontrak, isu yang dihadapi Indonesia terletak pada biaya yang diperlukan terkait dengan proses peradilan. Laporan Kemudahan Berbisnis menyebutkan proses peradilan di Indonesia mengeluarkan biaya hingga 70 persen dari total klaim yang dilaporkan (Thailand 16 persen dan Vietnam 29 persen). Biaya tersebut terdiri atas biaya pengacara, peradilan, dan pelaksanaan kontrak. Hal ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Indonesia masih belum mampu memangkas biaya yang tidak perlu akibat banyaknya regulasi dan kurang fleksibelnya implementasi aturan formal (red tape costs).

W251bGwsIjIwMjEtMDQtMTUgMTI6MjI6MTUiXQ

Sejatinya, Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi. Misalnya, paket kebijakan ekonomi ke-2 yang memberikan layanan cepat izin investasi dalam waktu tiga jam di kawasan industri. Selain itu, paket tersebut memberikan insentif pajak pertambahan nilai terhadap beberapa alat transportasi, seperti kereta api dan pesawat terbang, yang diharapkan dapat mengakselerasi investasi yang masuk ke Indonesia. Namun, faktanya, kebijakan tersebut tidak cukup mampu menarik para investor. Pemerintah sudah berusaha mengatasinya melalui pelayanan online single submission (OSS), tapi itu masih belum mampu mempercepat proses perizinan.

Dalam laporan Global Competitiveness Index (GCI) 2019 yang belum lama ini dirilis Forum Ekonomi Dunia (WEF), posisi daya saing Indonesia juga merosot lima peringkat, dari posisi ke-45 menjadi ke-50 dari 141 negara. Bahkan skor daya saing Indonesia turun tipis 0,3 poin ke posisi 64,6. Dari sembilan negara ASEAN, hanya Indonesia dan Filipina yang skor daya saingnya turun. Delapan negara lainnya malah naik. Indonesia makin tertinggal jauh dari Singapura, yang menempati posisi pertama, atau dari Malaysia dan Thailand, yang sebenarnya juga turun dua peringkat tapi masih berada di posisi ke-27 dan ke-40.

Jadi, tak mengherankan jika belakangan banyak investor global yang belum melirik Indonesia. Bahkan beberapa investor mencabut investasinya, seperti Pepsi dan Holcim Lafarge serta Saudi Aramco, yang sudah menyatakan batal membangun kilang di Tanah Air. Hal yang dialami Indonesia jelas berbeda dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, atau Filipina, yang mampu menarik minat investor dengan sangat baik. Hal tersebut terjadi lantaran iklim investasi di Indonesia memang dinilai kurang bersahabat dengan investor. Ini ditambah pula dengan relasi yang kurang harmonis antara pusat dan daerah.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing yang masuk ke Indonesia bergerak lambat dalam lima tahun terakhir. Pada 2014, total dana investor asing sudah mencapai US$ 28,5 miliar. Sempat mencapai US$ 32,1 miliar pada 2017, tapi kembali turun pada 2018. Ironisnya, penurunan tersebut terjadi saat pemerintah meluncurkan sistem perizinan usaha secara online melalui OSS.

Hal yang tak kalah krusial adalah kurang konsistennya relasi antara kebijakan ketenagakerjaan dan kebijakan moneter. Sejak beberapa tahun belakangan, kenaikan upah minimum yang ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja kurang memperhatikan sisi iklim investasi. Dengan rumus kenaikan upah minimum regional (UMR) yang ditetapkan pemerintah, gambaran dunia ketenagakerjaan nasional cukup menakutkan di mata investor global pada saat kondisi makro ekonomi juga terus tertekan. Biasanya, jika kenaikan upah terlalu tinggi, pemerintah menyiasatinya dengan melemahkan mata uang lebih-kurang sebanding dengan kenaikan upah pekerja agar beban yang ditanggung investor asing tidak bertambah. Namun hal tersebut tak terjadi. Kedua sektor cenderung berjalan sendiri-sendiri.

Pada akhirnya, upaya menggenjot investasi adalah upaya ekonomi makro. Pemerintah harus menunjukkan kinerja progresif dalam memajukan perekonomian nasional dengan indikator umum yang bisa berkorelasi positif dengan indikator mikro dan sektoral. Inisiasi OSS, misalnya, tak akan berpengaruh jika investor asing melihat perekonomian nasional kurang berprospek progresif. Persepsi tersebut kian buruk jika di level sektoral pun masih banyak kendala teknis yang memperburuk mimpi investor untuk berbisnis. Dengan kata lain, dengan omnibus law atau apa pun istilahnya, jika model dan logika dasarnya sama dengan OSS, kemajuan akan cukup sulit diraih.



SebelumnyaOpini 1/2 Selanjutnya

Hubungi Kami:

Alamat : Gedung TEMPO, Jl. Palmerah Barat No.8, Jakarta Selatan, 12210

Informasi Langganan :

Email : cs@tempo.co.id

Telepon : 021 50805999 || Senin - Jumat : Pkl 09.00 - 18.00 WIB

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2525 | 0882-1023-2343 | 0887-1146-002 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Informasi Lainnya :

Telp/SMS/WA : 0882-1030-2828 || Senin - Minggu : Pkl 08.00 - 22.00 WIB

Komentar

Berita Terkait

  • Upaya Komprehensif Genjot Investasi
  • Jenderal Soleimani dan Opsi Perang Amerika-Iran

    Berita Lainnya

  • Cover Story

    Tiga Menguak Banjir

    Air bah menerjang tiga wilayah: Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

    6 Januari 2020
  • Berita Utama

    Pusat dan Daerah Diminta Rancang Solusi Banjir Terintegrasi

    DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten harus berbagi tugas dalam pengendalian banjir.

    6 Januari 2020
  • Berita Utama

    Pemerintah Percepat Dua Proyek Waduk

    Pembangunan Waduk Sukamahi dan Ciawi belum mencapai separuhnya.

    6 Januari 2020
  • Berita Utama

    DKI Siapkan Bantuan untuk Siswa Korban Banjir

    Sejumlah sekolah belum bisa digunakan secara optimal.

    6 Januari 2020
  • Nasional

    Polisi Kejar Dua Pembacok Mahasiswa di Kendari

    Kuasa hukum membantah bos PT Masempo Dalle berada di balik penyerangan mahasiswa.

    6 Januari 2020
  • Nasional

    Motif Dendam Kedua Penyerang Novel Diragukan

    Kata ”pengkhianat” dari tersangka dianggap pertanda ada dalang di balik penyerangan Novel.

    6 Januari 2020
  • Nasional

    Telegram Polri Dinilai Perpanjang Birokrasi Penindakan Korupsi

    Aduan masyarakat soal dugaan korupsi akan diverifikasi sebelum diselidiki.

    6 Januari 2020
  • Parameter

    Kecelakaan Pesawat pada 2019

    Menurut Dutch Aviation Consulting, sepanjang 2019 terdapat 86 kecelakaan fatal pesawat terbang komersial secara global yang menewaskan 257 orang.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Jalur Pendakian Gunung Lawu Ditutup

    Jalur pendakian Gunung Lawu ditutup akibat terjangan badai sejak beberapa hari terakhir.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Konvoi Mobil Ferrari Kecelakaan di Jalan Tol

    Iring-iringan mobil Ferrari terlibat kecelakaan di ruas jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), kemarin.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Pertamina dan LinkAja Layani Transaksi Nontunai

    PT Pertamina (Persero) dan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) menjalin kerja sama dalam perniagaan bahan bakar minyak.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Arus Balik Liburan Padati Jalan Tol Menuju Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat peningkatan aktivitas lalu lintas dari arah tol Trans Jawa ke Cikarang Utama dan Jakarta.

    6 Januari 2020
  • Seni

    Karya Terakhir Maestro Jaipongan

    Selain membuat jaipongan, Gugum Gumbira Tirasondjaja menggarap tembang-tembang Sunda.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Korban Wabah Misterius di Hong Kong Meningkat

    Kepala kesehatan dan makanan Hong Kong kemarin mengatakan bahwa ada tambahan delapan orang yang sedang dirawat karena kemungkinan virus pneumonia.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Jepang Perketat Prosedur Keimigrasian Pasca-Kasus Ghosn

    Pemerintah Jepang kemarin mengumumkan bahwa akan memperketat langkah-langkah prosedur keimigrasian.

    6 Januari 2020
  • Peristiwa

    Penginapan di Kamboja Runtuh, 36 Orang Tewas

    Sebanyak 36 orang tewas dan 23 orang cedera ketika sebuah penginapan untuk turis di Kamboja, yang sedang dalam perbaikan, roboh pada Jumat lalu.

    6 Januari 2020
  • Internasional

    Penanganan Kebakaran Australia Dikritik Publik

    Selebritas dunia menjanjikan jutaan dolar untuk membantu petugas dan korban.

    6 Januari 2020
  • Internasional

    Jasad Soleimani Tiba di Iran

    Trump mengancam akan menghancurkan situs budaya Iran jika Teheran membalas dendam.

    6 Januari 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Transaksi Pasar Modal Anjlok

    IHSG berpeluang kembali menguat pekan ini.

    6 Januari 2020
  • Editorial

    Duduk Bersama Mencegah Banjir

    Air bah tidak mengenal batas wilayah.

    6 Januari 2020
  • Opini

    Upaya Komprehensif Genjot Investasi

    Berdasarkan Laporan Kemudahan Berbisnis (Ease of Doing Business) terbaru yang dirilis oleh Bank Dunia, Indonesia berada di peringkat ke-73, lebih rendah dibanding Vietnam dan Thailand, yang menjadi negara utama tujuan relokasi investasi akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina.

    6 Januari 2020
  • Opini

    Jenderal Soleimani dan Opsi Perang Amerika-Iran

    Para pemimpin dan publik Iran geram atas pembunuhan jenderal kebanggaan mereka, Qassem Soleimani.

    6 Januari 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Klaim Asuransi Melonjak Akibat Banjir

    Indef memperkirakan kerugian banjir Jabodetabek mencapai Rp 2 triliun.

    6 Januari 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Direktur Utama Paxel.Co, Zaldy Ilham Masita:

    Risiko Jasa Pengiriman di Indonesia Sangat Tinggi

    6 Januari 2020
  • Ilmu dan Teknologi

    Gerhana Bulan Penumbra pada Awal Tahun

    Sulit untuk mengetahui apakah bulan sedang gerhana atau tidak.

    6 Januari 2020
  • Olah Raga

    Tim BMX Berpacu Menuju Olimpiade

    Masih ada peluang besar untuk meningkatkan peringkat sampai Mei mendatang.

    6 Januari 2020
  • Olah Raga

    Hendra/Ahsan Bertekad Raih Emas Olimpiade

    Pada tahun ini masih ada sejumlah turnamen sebagai ajang kualifikasi Olimpiade.

    6 Januari 2020
  • Metro

    Pemerintah Jakarta Siapkan Disinfektan untuk Korban Banjir

    Petugas pemadam kebakaran juga akan dikerahkan untuk menyemprotkan disinfektan.

    6 Januari 2020
  • Metro

    Jiwa-jiwa Sosial yang Hadir Setelah Bencana

    Remaja itu membatalkan pesta ulang tahunnya agar bisa membantu mereka yang ditimpa bencana.

    6 Januari 2020
  • Olah Raga

    Tua Keladi Wilbraham

    Sudah berumur 40 tahun tapi masih tampil tajam untuk Rochdale.

    6 Januari 2020
  • Olah Raga

    Pembuktian Nainggolan

    Cagliari berminat mempertahankan Radja.

    6 Januari 2020
  • Metro

    Banjir di Jakarta Belum Sepenuhnya Surut

    Sebanyak 4.401 penduduk Ibu Kota masih tinggal di tempat pengungsian.

    6 Januari 2020
  • Metro

    Masyarakat Bergotong Royong Singkirkan Sampah Banjir

    "Kalau tidak datang para relawan, enggak mungkin kuat untuk mengangkat sampah."

    6 Januari 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Angkasa Pura Berekspansi ke Luar Negeri Tahun Ini

    Membidik pengelolaan bandara di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika.

    6 Januari 2020
  • Ekonomi dan Bisnis

    Ketegangan Timur Tengah Picu Kenaikan Harga Minyak

    Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan kebijakan antisipatif.

    6 Januari 2020
  • Nasional

    Rentetan Peristiwa Diduga Berkaitan dengan Teror Novel

    Kasus suap e-KTP dan skandal "buku merah" menjadi sorotan.

    6 Januari 2020
  • Olah Raga

    Waktu Pepe

    Leeds United akan menjadi ujian untuk Arteta.

    6 Januari 2020
Koran Tempo
  • TEMPO.CO
  • Majalah Tempo
  • Majalah Tempo English
  • Koran Tempo
  • Tempo Institute
  • Indonesiana
  • Tempo Store
  • Tempo.co English

© 2018 PT. Info Media Digital, All right reserved