Seperti mantra, istilah ekonomi berbagi (sharing economy) menyulap percakapan tentang aksi protes sopir taksi, Selasa pekan lalu, menjadi sekadar masalah teknologi dan inovasi. Tulisan Rhenald Kasali di Kompas, misalnya, menyematkan label-label menggiurkan: inovasi, perubahan, dan adaptasi. Anehnya, tulisan Rhenald sepertinya gagal memahami konsep ekonomi berbagi yang ia sebut berkali-kali. Grab, Uber, Go-Jek, Airbnb, sampai OLX dan Kaskus, semuanya dicampuradukkan sebagai ekonomi berbagi.
Pradipa P. Rasidi Pegiat di Youth Proactive - Transparency International Indonesia
Seperti mantra, istilah ekonomi berbagi (sharing economy) menyulap percakapan tentang aksi protes sopir taksi, Selasa pekan lalu, menjadi sekadar masalah teknologi dan inovasi. Tulisan Rhenald Kasali di Kompas, misalnya, menyematkan label-label menggiurkan: inovasi, perubahan, dan adaptasi. Anehnya, tulisan Rhenald sepertinya gagal memahami konsep ekonomi berbag
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.