maaf email atau password anda salah


Hari Santri dan Jihad Universal

Mohamad Guntur Romli
Alumnus Pondok Pesantren Alamien Prenduan, Sumenep

Presiden Joko Widodo telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Namun, Muhammadiyah menolak Hari Santri. Dalam surat yang dikirim ke Presiden, Muhammadiyah menyatakan penetapan Hari Santri itu, "Potensial menimbulkan sekat-sekat sosial, melemahkan integrasi nasional, dan membangkitkan kembali sentimen keagamaan lama yang selama ini telah mencair dengan baik."

arsip tempo : 171404255297.

. tempo : 171404255297.

Mohamad Guntur Romli
Alumnus Pondok Pesantren Alamien Prenduan, Sumenep

Presiden Joko Widodo telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Namun, Muhammadiyah menolak Hari Santri. Dalam surat yang dikirim ke Presiden, Muhammadiyah menyatakan penetapan Hari Santri itu, "Potensial menimbulkan sekat-sekat sosial, melemahkan integrasi nasional, dan membangkitkan kembali sentimen keagamaan lama yang selama ini telah mencair dengan baik."

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan