Ekoteologi
Sabtu, 7 Juni 2014
Tom Saptaatmaja,
Alumnus Seminari St. Vincent de Paul
Ada yang menyebut kerusakan lingkungan hidup saat ini terparah dalam sejarah umat manusia. Sayangnya, agama atau teologi "monoteisme" konon malah punya andil dalam penghancuran lingkungan karena ajarannya yang menempatkan manusia sebagai pusat ciptaan. Ajaran yang antroposentris ini kerap dijadikan legitimasi bagi para pelaku kerusakan lingkungan hidup di mana pun.

Tom Saptaatmaja,
Alumnus Seminari St. Vincent de Paul
Ada yang menyebut kerusakan lingkungan hidup saat ini terparah dalam sejarah umat manusia. Sayangnya, agama atau teologi "monoteisme" konon malah punya andil dalam penghancuran lingkungan karena ajarannya yang menempatkan manusia sebagai pusat ciptaan. Ajaran yang antroposentris ini kerap dijadikan legitimasi bagi para pelaku kerusakan lingkungan hidup di mana pun.
Ayu Utami, dalam novel Bilang
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini