Berpolitik dan Tidak Berpolitik
Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan
Selalu ada saja orang tidak mencoblos dalam pemilihan umum (pemilu), baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dalam hal sengaja, tentu harus dibedakan yang sengaja tidak memilih karena tidak mengakui sistem politik yang sah, seperti sikap di antara non-pemilih semasa Orde Baru. Mereka yang berkesadaran seperti itu, oleh Arief Budiman yang juga menganjurkannya, disebut golongan putih (golput). Non-pemilih yang tidak menolak pemilu, artinya tanpa kesadaran politik, tentulah tak sahih disebut golput.
Dalam situasi itu, seorang golput dapat mengatakan dirinya sebagai "berpolitik dengan cara tidak berpolitik", sedangkan yang tidak mencoblos karena malas cukup dikatakan sebagai "tidak berpolitik" sahaja. Dalam klasifikasi, terdapat dua kategori, yakni (1) berpolitik, termasuk dengan cara tidak ikut pemilu dan (2) tidak berpolitik. Namun Wiratmo Soekito (1929-2001) ternyata-dalam klasifikasi saya-mengajukan tiga kategori, yakni (1) berpolitik, (2) terlibat dalam politik, dan (3) tidak berpolitik.
Seno Gumira Ajidarma,
Wartawan
Selalu ada saja orang tidak mencoblos dalam pemilihan umum (pemilu), baik dengan sengaja maupun tidak sengaja. Dalam hal sengaja, tentu harus dibedakan yang sengaja tidak memilih karena tidak mengakui sistem politik yang sah, seperti sikap di antara non-pemilih semasa Orde Baru. Mereka yang berkesadaran seperti itu, oleh Arief Budiman yang juga menganjurkannya, disebut golongan putih (golput). Non-pemilih yang tidak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini