Kennedy dan Perdamaian Dunia
Jeffrey D. Sachs,
GURU BESAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, DIREKTUR EARTH INSTITUTE PADA COLUMBIA UNIVERSITY
LIMA puluh tahun silam, Presiden John F. Kennedy melakukan sesuatu yang tampaknya tidak mungkin terwujud. Pada puncak Perang Dingin, Kennedy mendorong kedua negara nuklir, Amerika Serikat dan Uni Soviet, bergerak ke arah perdamaian. Pelajaran yang bisa dipetik dari tindak kepemimpinan Kennedy--salah satu tindak paling luar biasa--sangat relevan dengan kondisi hari ini.
Saya mengisahkan kembali kisah luar biasa ini dalam suatu buku baru, To Move the World. Bagi banyak orang, perang di antara kedua negara adikuasa ini tampaknya tidak terhindarkan. Krisis misil Kuba pada Oktober 1962 menimbulkan suasana ketakutan dan pesimisme global, dan sudah pasti keyakinan bahwa Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak bisa didamaikan. Kennedy lebih tahu. Ia memahami bahwa sebagian besar ketegangan yang berbahaya di antara kedua negara ini berasal dari kelompok garis keras di kedua belah pihak, yang bertindak seakan-akan perdamaian adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Tindakan yang dilakukan di satu pihak langsung direspons oleh pihak garis keras lainnya, sehingga memperuncing rasa tidak percaya dan memperkuat kelompok-kelompok ekstrem di kedua belah pihak.
Jeffrey D. Sachs,
GURU BESAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, DIREKTUR EARTH INSTITUTE PADA COLUMBIA UNIVERSITY
LIMA puluh tahun silam, Presiden John F. Kennedy melakukan sesuatu yang tampaknya tidak mungkin terwujud. Pada puncak Perang Dingin, Kennedy mendorong kedua negara nuklir, Amerika Serikat dan Uni Soviet, bergerak ke arah perdamaian. Pelajaran yang bisa dipetik dari tindak kepemimpinan Kennedy--salah satu tindak paling luar biasa--sangat relev
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini