Harta, Takhta, Wanita
Dhimam Abror Djuraid,
PEMIMPIN REDAKSI JAWA POS (1999-2002); SEKARANG DOSEN DI STIKOSA-AWS DAN PEGIAT OLAHRAGA
Harta, takhta, wanita. Tiga rangkaian kata benda itu indah diucapkan karena sama-sama mempunyai unsur rima dengan akhiran "ta". Tetapi, ketika ketiganya diucapkan bersamaan dalam satu tarikan napas, akan muncul makna konotatif yang cenderung negatif. Padahal, ketika ketiga kata itu diucapkan satu per satu, tanpa mengaitkan dengan dua kata lainnya, maknanya denotatif alias lugas dan tidak mempunyai kecenderungan negatif.
Dhimam Abror Djuraid,
PEMIMPIN REDAKSI JAWA POS (1999-2002); SEKARANG DOSEN DI STIKOSA-AWS DAN PEGIAT OLAHRAGA
Harta, takhta, wanita. Tiga rangkaian kata benda itu indah diucapkan karena sama-sama mempunyai unsur rima dengan akhiran "ta". Tetapi, ketika ketiganya diucapkan bersamaan dalam satu tarikan napas, akan muncul makna konotatif yang cenderung negatif. Padahal, ketika ketiga kata itu diucapkan satu per satu, tanpa mengaitkan dengan dua kata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini