Pendidikan Sinergis ala Gandhi
J. Sumardianta,
GURU SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA
Seorang bocah bertanya kepada ayahnya, "Yah, dapatkah ayah jelaskan apa itu politik?" Ayah: "Nak, ayah akan jelaskan agar kamu mudah mengerti. Ayah pencari nafkah bagi keluarga. Ayah disebut kapitalis. Ibu pengatur keuangan. Ibumu disebut pemerintah. Ayah dan Ibu memenuhi kebutuhanmu. Kamu rakyat. Bibi, pembantu kita, dinamakan buruh. Adikmu yang masih bayi, kita sebut masa depan."
Selesai berbicara dengan ayahnya, anak itu kemudian masuk ke kamar tidur. Pada tengah malam, dia mendengar adiknya menangis. Dia bangun dan memeriksa. Adiknya basah kuyup karena mengompol bercampur tinja. Anak itu pergi ke kamar orang tuanya. Ia melihat sang ibu tertidur pulas. Tak ingin membangunkan ibunya, dia pergi ke kamar pembantu. Kamar pembantu tertutup rapat. Dia mengintip dari lubang kunci. Dia kaget melihat ayahnya sedang bermesraan dengan pembantu itu. Dia sangat marah. Dan, setelah berhasil mengendalikan diri, dia langsung kembali ke kamarnya.
J. Sumardianta,
GURU SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA
Seorang bocah bertanya kepada ayahnya, "Yah, dapatkah ayah jelaskan apa itu politik?" Ayah: "Nak, ayah akan jelaskan agar kamu mudah mengerti. Ayah pencari nafkah bagi keluarga. Ayah disebut kapitalis. Ibu pengatur keuangan. Ibumu disebut pemerintah. Ayah dan Ibu memenuhi kebutuhanmu. Kamu rakyat. Bibi, pembantu kita, dinamakan buruh. Adikmu yang masih bayi, kita sebut masa depan."
Selesai berbica
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini