Chairil Anwar dan Jakarta
Sebulan setelah Chairil Anwar meninggal (28 April 1949), dalam majalah Siasat menulislah Kismet alias Sujati S.A. dengan nada sendu. Karangannya bertitel “Cerita buat Chairil Anwar”, yang menyatakan bahwa selama sajak Chairil masih dihargai orang, selama itu suasana yang ada dalam Kota Jakarta, suasana jalan besar dan gang-gangnya, akan hidup. Ia banyak mendedahkan Jakarta.
J.J. Rizal,
Sejarawan
Sebulan setelah Chairil Anwar meninggal (28 April 1949), dalam majalah Siasat menulislah Kismet alias Sujati S.A. dengan nada sendu. Karangannya bertitel “Cerita buat Chairil Anwar”, yang menyatakan bahwa selama sajak Chairil masih dihargai orang, selama itu suasana yang ada dalam Kota Jakarta, suasana jalan besar dan gang-gangnya, akan hidup. Ia banyak mendedahkan Jakarta.
Tak berapa lama kemudian, dalam majalah yan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini