Kemiskinan dan Naluri Fatalistik
Kemiskinan seperti lorong gelap yang mendorong seseorang lebih cepat menuju dunia kematian. Sedemikian tipisnya katup pembatas antara kemiskinan dan kematian, seorang yang gagal mengelola kemiskinan dapat dikatakan “mati” sebelum ajal sesungguhnya menjemput. Kengerian dampak kemiskinan itu secara tak langsung tampak pada pola kematian secara tidak wajar seperti terlihat pada beberapa kasus bunuh diri belakangan ini.
Achmad Fauzi,
aktivis multikulturalisme; alumnus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
Kemiskinan seperti lorong gelap yang mendorong seseorang lebih cepat menuju dunia kematian. Sedemikian tipisnya katup pembatas antara kemiskinan dan kematian, seorang yang gagal mengelola kemiskinan dapat dikatakan “mati” sebelum ajal sesungguhnya menjemput. Kengerian dampak kemiskinan itu secara tak langsung tampak pada pola kematian secara tidak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini