Perjalanan Panjang Mimpi Moratti
Di meja makan pada suatu pagi Februari 1995. "Ada banyak orang yang hidupnya menderita di dunia ini, apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?" Sambil mengambil roti sarapan, Milly mencoba mengobrol dengan suaminya, yang masih mengantuk. "Benar, benar, suporter Inter (Milan) salah satunya, tak ada penderitaan melebihi yang mereka punya," sang suami, Massimo Moratti, menanggapi.
Milly tak benar-benar paham maksud ucapan itu sampai beberapa hari kemudian
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini