BARCELONA – Josep Maria Bartomeu menawarkan perdamaian. Satu janjinya, dia akan mundur dari kursi Presiden Barcelona andai Lionel Messi mengurungkan niatnya untuk pergi dan melanjutkan kiprahnya di Stadion Camp Nou hingga kontraknya berakhir pada tahun depan.
Tidak itu saja, dia menyatakan sangat ingin bertemu dan bicara empat mata dengan sang bintang asal Argentina tersebut. “Saya ingin berbicara langsung dengan dia,” katanya pada dua hari lalu.
Hubungan keduanya memburuk. Dikabarkan sejak Barcelona dibantai 2-8 oleh Bayern Muenchen, di babak perempat final Liga Champions, 15 Agustus lalu, Bartomeu dan Messi belum pernah bertemu. Mereka juga tak lagi saling bicara.
Tawaran perdamaian dan ajakan bertemu itu merupakan babak baru dalam prahara yang terjadi di Stadion Camp Nou. Hal ini juga merupakan cara Bartomeu untuk melunakkan hati La Pulga—julukan Messi—agar tak pergi dari Stadion Camp Nou.
Lantas apa jawaban Messi? Tak ada tanggapan. Sejak berkirim burofax—surat melalui mesin faksimile—tentang keinginannya untuk pergi, Messi menyerahkan semua urusan kepada tim pengacaranya.
Namun menurut kabar yang beredar di Spanyol, Messi disebutkan akan menyampaikan semua hal yang berkaitan dengannya pada pekan depan. Hal yang paling banyak ditunggu adalah penjelasan soal motif sesungguhnya di balik keinginan Messi pergi dan juga tawaran dari Bartomeu.
Selama ini keterangan yang disampaikan Messi sebatas berasal dari sejumlah kabar yang tersebar di berbagai media. Soal bagaimana dia merasa kesal dengan pernyataan pelatih Ronald Koeman yang akan mencabut hak-hak istimewanya, tidak pernah benar-benar keluar dari mulutnya.
Berbeda, misalnya, dengan yang disampaikan Luis Suarez. Dia bicara langsung melalui akun media sosialnya tentang perlakuan Koeman kepadanya.
Media massa di Spanyol justru ramai menulis berita tentang rencana kedatangan Messi ke pusat latihan Barca pada Senin mendatang. Hal pertama yang akan dilakukannya adalah menjalani tes Covid-19. Andai negatif, Messi akan mengikuti latihan bersama skuad Barcelona dalam menyambut musim baru.
Meski meminta dimasukkan dalam daftar transfer pemain—melalui burofax, Messi dikabarkan tak mau melanggar aturan. Nah, hal ini kemudian menimbulkan banyak tafsir.
Hal itu bisa juga berarti bahwa Messi masih membuka kemungkinan untuk tetap berada di Stadion Camp Nou hingga kontraknya habis. Lebih tegas lagi, Messi dan tim pengacaranya dianggap tidak cukup yakin dengan klaim atas status pemain bebas transfer.
Pihak Barcelona menganggap Messi terlambat dalam mengaktifkan klausul yang membuatnya berstatus sebagai pemain bebas transfer. Dalam kontraknya disebutkan bahwa hal itu harus dilakukan pada sepuluh hari pertama Juni, di setiap akhir musim.
Messi menyebutkan keterlambatan itu terjadi karena pandemi Covid-19 yang membuat liga terhenti. Jadi, menurut Messi, dia pun sah untuk mengaktifkan klausul itu.
Agustin Amoros Martinez kepada The Athletic menganggap klaim yang dilontarkan oleh pengacara Messi lemah. “Sebab, dalam kontrak itu tertulis tanggal, bukan akhir dari musim La Liga,” katanya.
Amoros merupakan pengacara olahraga yang cukup terhormat di Spanyol. Selain bertugas di Pengadilan Arbitrase Olahraga, dia bekerja di firma hukum yang beberapa kali pernah memberikan nasihat dalam beberapa kasus.
Posisi Messi tentu saja lemah. Amoros melihat burofax itu merupakan upaya Messi untuk mendongkel Bartomeu.
“Tapi bisa juga senjata untuk menekan klub agar segera melakukan negosiasi yang masuk akal dengan Manchester City, klub yang diinginkannya,” kata Amoros.
Bukan sekali ini saja Messi dikaitkan dengan Manchester City. Pada 2017, Manchester City dikabarkan telah menyiapkan dana besar untuk membawa Messi ke Stadion Etihad. Ketika itu ada sinyal-sinyal yang menyatakan dia ingin hengkang.
Namun kemudian gagal. Messi sendiri memilih memperpanjang kontraknya di Stadion Camp Nou. “Kalaupun saya akan bermain dengan Kun Aguero, mungkin yang terjadi adalah saat dia pindah ke sini,” katanya ketika itu.
Apakah hal ini akan berulang? Tunggu pekan depan.
IRFAN BUDIMAN | MARCA | SPORT | DAILYMAIL
Tiga Kali Messi Berubah Pikiran
Dua kali sudah Lionel Messi berniat pergi dari Stadion Camp Nou, tapi kemudian dia mengurungkan niatnya. Selain itu, dia pernah menyatakan pensiun dini dari tim nasional Argentina. Namun setelah itu, dia membatalkannya dan mencetak banyak gol. Pendukung Barcelona tentu berharap Messi kembali membatalkan rencana yang dibuatnya untuk keempat kalinya.
2014 – Kecewa kepada Tata
Pada musim 2013/2014, Barcelona tak meraih satu pun gelar juara. Lionel Messi menunjuk sang pelatih Tata Martino sebagai penyebabnya. Dia pun berteriak akan hengkang. Namun keinginannya itu berhasil dicegah oleh Tito Vilanova, pelatih yang digantikan oleh Tata. Dalam keadaan sakit, keduanya berbincang lama.
2016 – Masalah Pajak
Saat terjerat masalah pajak pada 2016, Messi berniat meninggalkan Barcelona. “Saya merasa diperlakukan dengan buruk. Saya tak mau lagi tinggal di sini,” katanya saat itu.
Namun kemudian dia mengubah keputusannya. Dia tak pergi ke mana-mana dan terus bermain untuk Barcelona.
2016 – Mundur dari tim nasional Argentina
Gagal mempersembahkan gelar juara Copa America pada 2016, Messi menyatakan pensiun. Namun sebulan berlalu, dia kembali membela Argentina. Dia menyebutkan keputusan sebelumnya diambil karena sangat kecewa dengan kegagalan dalam Copa America. “Tapi setelah itu saya sudah membaik,” katanya.