MANCHESTER – Bournemouth boleh saja harus bermain di Championship pada musim depan. Namun tidak dengan Nathan Ake, 25 tahun. Dia akan bertahan di Liga Primer dengan seragamnya yang baru, biru muda Manchester City.
Kabar ini ramai mengisi berbagai situs web berita sepak bola, Kamis lalu. Manchester City diberitakan telah mencapai kesepakatan dengan Bournemouth untuk pembelian Ake. Biaya transfernya mencapai 41 juta pound sterling.
Kabar ini dijamin bukan rumor. Pengumuman resmi tinggal soal waktu. Lagi pula, bermain di Manchester City merupakan kesempatan yang tidak akan disia-siakan Ake.
Sebenarnya ketertarikan manajer Manchester City, Pep Guardiola, terhadap pemain yang sebelumnya berstatus pemain Chelsea tersebut bukan hal baru. Saat bursa musim dingin dibuka, Pep menunjukkan ketertarikannya kepada pemain berambut gimbal ini.
"Kami tidak membicarakan hal itu," katanya sebagai jawaban atas pertanyaan tentang Ake. "Kami akan menyelesaikan musim ini dengan para pemain yang kami mulai. Jika sesuatu terjadi, hal itu akan terjadi pada musim panas."
Ucapan ini akhirnya terjadi. Saat Bournemouth terpaksa harus lengser ke Championship, upaya pembelian pemain asal Belanda tersebut pun dipercepat.
Proses ini tak berlangsung lama. Hingga akhirnya, muncul berita kesepakatan di antara kedua klub itu.
Musababnya, Pep melihat pertahanan skuadnya teramat rapuh. Satu hal yang jelas karena tidak ada pemain yang sanggup bermain dengan baik saat dipasangkan dengan Aymeric Laporte.
Pemain yang tersedia, seperti John Stones, tidak bermain maksimal. Pemain pindahan dari Everton itu selain dibekap cedera, penampilannya juga telah banyak menurun.
Walhasil, Guardiola pun menarik Fernandinho, yang sebenarnya pemain gelandang bertahan, untuk dipasangkan dengan Laporte. Hasilnya lumayan meski tak juga terlalu menolong.
Indikasi itu terlihat di papan klasemen. Selisih 18 poin dengan sang juara Liverpool menunjukkan masalah besar terjadi di sektor pertahanan. Tak ada cara lain, kecuali belanja bek pada musim panas ini.
Sebenarnya masalah ini telah terdeteksi sejak Vincent Kompany menyatakan pensiun dua musim lalu. Man City tak jua berhasil mendapatkan pemain yang bisa segera mengisi kekosongan itu.
Harry Maguire yang mereka incar memilih berlabuh di klub tetangga, Manchester United. Sedangkan Kalidou Koulibaly tak juga berhasil direngkuh ke Etihad.
Apakah Ake merupakan pembelian yang tepat?
Di Bournemouth, Ake adalah pilihan Eddie Howe untuk lini belakang. “Dia telah tampil dengan baik dalam waktu yang sangat panjang bersama kami,” kata manajer Eddie Howe, beberapa pekan lalu.
Namun bekas bek Man City, Micah Richards, menyatakan yang dibutuhkan Guardiola bukan sekadar bek, tapi juga pemain yang memiliki kepemimpinan di lini belakang. Ia tidak yakin masalah itu terselesaikan hanya dengan membeli bek.
"Tidak sesederhana itu. Orang-orang mengatakan pembelian Virgil van Dijk berhasil mengatasi masalah Liverpool. Tapi jangan lupa bersamaan dengan kedatangannya, kebetulan Trent (Alexander-Arnold) dan (Andy) Robertson bermain sangat bagus,” katanya. “Juga dengan kedatangan kiper Alisson.”
Lain lagi pendapat Jamie Carragher—bekas bek Liverpool yang kini menjadi pengamat sepak bola—yang melihat sosok Ake bukanlah pemain yang cocok dimainkan pada lini belakang City. Di akun Twitter-nya dia pun berkicau.
“Saya menyukai Nathan Ake dan sepertinya dia akan cocok bermain di Man City. Hanya, dengan Laporte menjadi pemain yang selalu dimainkan, saya tidak yakin dua pemain berkaki kiri akan bermain baik sebagai bek,” tulis Carra–panggilan akrabnya.
Lebih jauh, menurut dia, pembelian Ake ini lebih tepat sebagai pemain alternatif seandainya Laporte tidak diturunkan. “Kalau Laporte fit, menarik untuk dilihat bagaimana Guardiola akan menempatkan Ake,” katanya.
Menarik juga pendapat Carra. Sebagai bek yang bermain selama belasan tahun untuk Liverpool, tentu dia sudah paham betul dengan apa yang akan terjadi di lapangan.
Mungkin saja, Ake akan dikembalikan sebagai pemain bek kiri seperti yang terjadi saat bermain di Chelsea atau dia dimainkan sebagai pemain gelandang bertahan.
Yang jelas, Ake—yang mempunyai kemampuan bermain di tiga posisi, yakni bek kiri, bek tengah, dan gelandang bertahan—siap diturunkan di mana saja. “Saya tidak pernah mengeluh dimainkan di mana saja. Saat berada di lapangan, saya senang,” katanya suatu ketika.
Tentu Guardiola sudah punya bayangan untuk pemain barunya itu. Dia tidak akan menyia-nyiakan uang yang telah dikeluarkan untuk membeli pemain belakang, yang total ditambah Ake, telah menghabiskan 324 juta pound sejak datang di Etihad.