MADRID - Rafael Nadal hampir mustahil akan mempertahankan gelarnya di Amerika Serikat Terbuka pada bulan depan. Kemungkinan tersebut muncul setelah baru-baru ini petenis Spanyol itu mengkonfirmasi akan bermain di Madrid Masters--yang dimulai sehari setelah Grand Slam di Flushing Meadows berakhir.
Petenis berusia 34 tahun yang telah meraih gelar juara Grand Slam ke-19 di New York tahun lalu itu memilih lapangan turnamen tanah liat untuk mengawali penampilannya setelah semua turnamen tenis dihentikan sejak Maret lalu. Turnamen AS Terbuka, yang akan diselenggarakan 31 Agustus-13 September ini, merupakan bagian dari kalender Asosiasi Tenis Profesional (ATP) yang direvisi.
"Rafa telah mengkonfirmasi partisipasinya di Madrid," kata Direktur Turnamen Madrid Masters, Feliciano Lopez, kemarin. Tak lama berselang, Nadal menanggapi unggahan Twitter dari rekan setimnya di Piala Davis itu dengan menjawab: "Sampai jumpa di Madrid pada bulan September."
Bulan lalu, petenis nomor dua dunia itu mengatakan masih ingin berangkat ke Flushing Meadows. Hanya, ia berharap kondisi di New York semakin baik dari ancaman pandemi Covid-19. Jika Nadal batal berangkat, tentunya ini akan menjadi pukulan berat bagi panitia AS Terbuka.
Nadal meraih gelar Amerika Serikat Terbuka 2019 setelah mengalahkan Daniil Medvedev dari Rusia dalam laga final yang berlangsung lima set. Kini, ia tinggal meraih satu gelar juara lagi di turnamen Grand Slam untuk menyamai rekor Roger Federer dengan 20 gelar Grand Slam.
Petenis yang mendapat julukan Raja Tanah Liat itu bisa jadi memilih bertanding di turnamen Madrid Masters ketimbang Amerika Serikat Terbuka lantaran bisa menjadi ajang pemanasan baginya untuk menghadapi Prancis Terbuka. Ia akan punya peluang lebih besar meraih gelar juara di Roland Garros dibanding di AS Terbuka yang menggunakan lapangan permukaan keras.
Selama ini Nadal telah 12 kali meraih gelar juara di Prancis Terbuka. Ia juga akan kembali mempertahankan gelar juara di turnamen ini, yang akan digelar meski pelaksanaannya diundurkan dari Mei ke September. Perubahan jadwal akibat pandemi ini tentu saja menyulitkan banyak petenis papan atas untuk tampil di dua Grand Slam, lantaran AS Terbuka dan Prancis Terbuka hanya berselang sepekan.
Jika Nadal absen di AS Terbuka, itu akan menjadi sejarah untuk pertama kalinya juara bertahan Grand Slam secara sukarela menyerahkan gelarnya dalam 40 tahun lebih. Faktor lain yang berperan adalah keputusan ATP minggu ini yang mengubah sistem peringkat berdasarkan hasil rata-rata selama 22 bulan, bukan 12 bulan seperti biasanya. Bagi Nadal, hal ini tak akan berpengaruh banyak pada peringkatnya saat ini di nomor dua dunia.
Sementara itu, petenis peringkat pertama dunia Novak Djokovic juga masih belum memutuskan akan berangkat ke New York. Ia mengatakan sedang melihat opsi di mana dia bisa berfokus hanya pada turnamen tanah liat di Eropa.
"Saya masih tidak tahu apakah saya akan bermain di AS Terbuka. Kalau Washington, saya jelas tidak bermain, Cincinnati masih direncanakan,” kata Djokovic kepada media lokal Serbia, Kurir. “Partisipasi dalam Roland Garros aman untuk saat ini, sedangkan Madrid dan Roma juga masih direncanakan.”
Jika Djokovic bermain di AS Terbuka, ia akan memiliki kesempatan menambah jumlah poinnya untuk mengukuhkan posisinya di peringkat pertama dunia. Tahun lalu ia mencapai babak keempat sebelum mundur karena cedera.
Adapun petenis top lainnya, Roger Federer, sudah memutuskan akan melewatkan sisa musim 2020 setelah operasi lutut pada awal tahun ini. Ia memilih istirahat untuk pemulihan dan akan bermain lagi pada tahun depan.
Di kelompok putri, juara bertahan Wimbledon, Simona Halep, juga masih ragu untuk terbang dari negaranya ke New York. Petenis Rumania itu mengatakan masih khawatir tampil di AS Terbuka dengan kondisi pandemi saat ini. Selain ancaman Covid-19, masalah lain yang dihadapi Halep adalah aturan karantina negara yang berbeda-beda.
“AS Terbuka akan menjadi sulit bagi saya. Itu bergantung pada batasannya, ” kata Halep. “Saya belum sepenuhnya memutuskan, tapi saya agak khawatir untuk ke sana. Tapi saya masih menunggu untuk melihat apa yang akan diputuskan dan dilakukan petenis lainnya."
Sebenarnya Asosiasi Tenis Amerika Serikat telah membuat langkah untuk mencoba meyakinkan para pemain tentang penyelenggaraan AS Terbuka saat pandemi ini. Turnamen ini akan diadakan secara tertutup untuk pertama kalinya dalam sejarah, dan para pemain akan menjalani tes reguler.
Halep, yang terakhir memenangi Kejuaraan Tenis Dubai Terbuka pada 22 Februari lalu itu, memang sudah merindukan untuk kembali ke turnamen. Namun ia berharap bisa bermain dalam waktu dekat di Palermo Terbuka, yang menjadi turnamen pembuka tenis Asosiasi Tenis Wanita (WTA). Turnamen ini akan digelar mulai 3 Agustus mendatang.
"Saya belum membuat keputusan, tapi saya berharap untuk memulai dengan Palermo," kata Halep. “Sulit tanpa turnamen, saya merindukan mereka, saya berharap kami dapat melakukan perjalanan dengan tenang dan tanpa rasa takut.”
UBITENNIS| TENNIS365 | DAILYMAIL | NUR HARYANTO
Ragu Berlaga di Flushing Meadows